Pemekaran dan Penggabungan Daerah di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 15215654 oleh 36.71.218.52 (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 6:
=== Era Awal Kemerdekaan (1945-1949) ===
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], Indonesia memiliki 8 provinsi, yaitu: [[Sumatra]], [[Kalimantan (provinsi)|Borneo]] ([[Kalimantan]]), [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Sunda Kecil]] serta dua daerah istimewa yakni [[Daerah Istimewa Surakarta]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] yang di dasarkan atas pengakuan kedaulatan RI oleh Sultan Pakubuwono Surakarta pada 1 September 1945 yang menggabungkan wilayah negerinya sebagai sebuah Daerah Istimewa setingkat provinsi lalu disusul Yogyakarta pada 5 September 1945. Pada masa pergerakan kemerdekaan (1945-1949), Indonesia mengalami perubahan wilayah akibat kembalinya Belanda untuk menguasai Indonesia, dan sejumlah "negara-negara boneka" dibentuk Belanda dalam wilayah negara Indonesia
 
[[User:Bennylin]]
=== Era Republik Indonesia Serikat (1949-1950) ===
Hasil [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Den Haag]] tahun [[1949]], Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk [[Republik Indonesia Serikat|serikat]], dimana terdiri dari 15 negara bagian plus 1 Republik Indonesia. Beberapa bulan kemudian, sejumlah negara-negara bagian menggabungkan diri ke negara bagian Republik Indonesia.