Istihadhah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 90:
Istihadhah merupakan peristiwa yang tidak menentu kesudahannya.<ref name="Atiqah">{{cite book|author=Atiqah Hamid|title = Buku Lengkap Fiqh Wanita|publisher = DIVA Press|date = 2013|pages =170-179}}</ref> Hal ini bukan sebuah penghalang untuk wanita muslim menjalankan ibadahnya setiap hari.<ref name="Atiqah">{{cite book|author=Atiqah Hamid|title = Buku Lengkap Fiqh Wanita|publisher = DIVA Press|date = 2013|pages =170-179}}</ref> Wanita yang mengalami istihadhah harus tetap menjalankan salat, puasa dan ibadah lainnya. Dalil hadits berikut:
 
'Dari ''Aisyah ra''. dia berkata: Fatimah binti ''Abi Hubaisy'' “wahai [[Rasulullah]], sesungguhnya aku mengalami istihadhah banyak sekali. Bagaimana menurutmu? Aku telah terhalang dengan sebab itu dari menuaikan salat dan puasa”. Dia berkata : “aku akan tunjukan padamu untuk mengetahuinya. Gunakan kapas untuk menutup kemaluanmu karena di akan menutup aliran darahmu” dia berkata : darah tersebut terlalu deras. Kemudian di hadist tersebut Nabi bersabda : “sesungguhnya darah tersebut tendangan – tendangan syaitan, maka massa haidmu enam atau tujuh hari berdasarkan ilmu Allah Ta’ala. Kemudian mandilah jika engkau melihat dirimu sudah bersih (dari haidmu) dan berpuasalah” (HR.Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi dan dia menshahihkannya. Di nukilkan bahwasannya Imam Ahmad menshahihkanya dan Al Bukhari menghasankannya)”.<ref name="Salafy">{{cite web
| title = Istihadhah dan Hukum-hukumnya
| work =
Baris 276:
Wanita yang menderita istihadhah dapat digolongkan dalam empat keadaan:<ref name="Anshori">{{cite book|author=Anshori Umar Sitanggal|title = Fiqih Wanita|publisher = CV. Asy-Syifa'|date = 1986|pages =71}}</ref>
 
1. '''Mubtadi’ah Mumayyizah''' : baru pertama kali keluar darah dari rahimnya, tetapi sudah pandai membedakan antara darah haid dan istihadhah.<ref name="drhasanah.com">{{cite web
| title = Untuk kita-kita: Istihadhah
| work =
Baris 286:
| accessdate = 2014-04-23}}</ref>
 
2. '''Mubtadi’ah Ghairu Mumayyizah''' : baru pertama kali keluar darah daripada rahimnya, tetapi tidak pandai membedakan antara darah haid dan istihadhah.<ref name="drhasanah.com">{{cite web
| title = Untuk kita-kita: Istihadhah
| work =
Baris 296:
| accessdate = 2014-04-23}}</ref>
 
3. '''Mu’tadah Mumayyizah''' : sudah pernah mengalami haid sebelumnya, lalu suci, dan tahu kadar [[haid]] yang keluar dan jumlah hari suci.<ref name="drhasanah.com">{{cite web
| title = Untuk kita-kita: Istihadhah
| work =
Baris 306:
| accessdate = 2014-04-23}}</ref>
 
4. '''Mu’tadah Ghairu Mumayyizah''' : sudah pernah mengalami haid tetapi tidak mampu membedakan antara darah haid dan istihadhah. Oleh itu, hendaklah dia berpegang kepada kebiasaannya yang telah lalu.<ref name="drhasanah.com">{{cite web
| title = Untuk kita-kita: Istihadhah
| work =