Kekasih (film 2008): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
Baris 37:
Delapan tahun kemudian. Jiwo sudah menjadi pemuda yang tampan dan masih mengingat Maria. Sementara Maria, kembali dari Singapura setelah dia didoktrin disana kalau keadaan hatinya sudah parah. Maria masih mengingat Jiwo. Jiwo dan Maria akhirnya bertemu setelah Maria diberitahu Sasmita. Maria dan Jiwo berhubungan intim disebuah tempat dekat pantai saat bertemu. Perlahan, berkat kerjasama Pak Jon yang mau berbohong demi kisah cinta majikannya, Maria dan Jiwo kembali bersatu dan menjadi kekasih. Lestari, tahu hal itu, Ia malah takut kalau hal yang terjadi seperti kisah dirinya dengan Danurdono akan terulang. Setelah Jiwo dan Maria pulang dari pantai, Maria karena kehujanan jatuh pingsan. Hal itu membuatnya semakin harus sering mengonsumsi obat-obatan dan istirahat rumah. Maria menyuruh Pak Jon untuk membeli bahan-bahan membuat sarang burung. Setelah dibelikan, Maria membuat sendiri sarang burung berdasarkan sketsa Jiwo lima tahun yang lalu. Selesai membuat, akhirnya Maria pergi ke tempat di mana ia berhubungan dengan Jiwo dan menyerahkan sarang itu. Jiwo dan Maria kembali bersama. Lestari dimarahi suaminya yang takut kalau Eyang Suryo akan marah. Tapi Lestari tahu bahwa apabila anaknya bersama Jiwo, anaknya akan bahagia. Saat berboncengan motor dengan Jiwo, Maria melihat sebuah mobil menerjang ke motor mereka. Merekapun kecelakaan.
 
Jiwo terbangun dirumah sakit disebelah ibunya. Jiwo yang masih belum bisa berjalan nekad menyusuri rumah sakit untuk melihat keadaan Maria. Ternyata Maria terbaring koma. Jiwo selama dirumah sakit terus memaksa dokter yang menangani Maria untuk memberitahu keadaan Maria. Tetapi Jiwo tidak mendapatkan apapun karena prosedurnya hanya sang keluarga yang boleh tahu. Jiwo lagi-lagi memaksa hingga masuk kamar dokter yang sedang memeriksa Eyang Suryo. Jiwo menanyakan, tentu dengan penolakan. Saat Jiwo berkata bahwa ia kekasih Maria, Eyang Suryo mengizinkan dokter itu untuk memberitahu. Jiwo akhirnya tahu kalau Maria punya kelainan hati yang kini sudah mencapai tahap [[sirosis hati|sirosis]]. Karena pendarahan, darah Maria tidak berhenti mengalir dan untuk menyelamatkan raganya adalah dengan melakukan transplantasi hati. Setelah Jiwo pergi, Eyang Suryo diberitahu kalau kondisi Maria kritis dan ia hamil dua bulan. Jiwo yang sedang istirahat, dibesuk oleh Pak Jon. Pak Jon memberikan surat yang ternyata diberikan Maria kala ia mau berangkat ke Singapura dulu. Tapi Pak Jon menyederhanakan kisah cinta Jiwo dan Maria dan menyimpannya selama delapan tahun. Jiwo akhirnya mengikuti tes donor hati dan lulus, lalu memberikan surat persetujuan kepada Sasmita sebagai orangtuaorang tua Jiwo. Dengan berat hati, Sasmita menandatanganinya. Jiwo lalu memberikan surat itu ke dokter Maria, yang sudah dikerubungi oleh Lestari, Eyang Suryo, dan Danurdono. Jiwo mendapatkan berita kalau Danurdono juga mendonorkan hatinya. Eyang Suryo menyuruh Pak Jon untuk mengantarnya dan Jiwo ke pantai selatan.
 
Di pantai selatan, Eyang Suryo menceritakan. Ayah Jiwo, Japati, telah menyelamatkan nyawa putranya, Danurdono, delapanbelas tahun yang lalu. Lalu, Eyang Suryo memberikan nama kepada anak Sasmita, Jiwo Samudro sebagai penghargaan tak resmi untuk Japati. Eyang Suryo berkata kepada Jiwo bahwa pengorbanan yang keluarga Japati berikan sudah terlalu banyak bila nyawa Jiwo menghilang. Mengindikasikan kalau Eyang Suryo tidak setuju dengan transplantasi hati Jiwo. Kemudian transplatasi hati berlangsung.