Wardah Hafidz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 22:
Wardah tak suka ketika ditawarkan permohonan menjadi anggota Golkar saat mengisi formulir PNS. Ia pula tak suka dengan lingkungan kerja yang menurutnya terlalu banyak berbicara hal-hal nonakdemik seperti [[mobil]], jabatan, beli tanah, proyek ini-itu ketimbang urusan keilmuan.
 
Di kampus, Wardah terkenal paling suka mangkir mengenakan seragam ala pegawai negeri. Suatu hari ia menghadap ke rektorat. Meminta izin mundur. Pihak kampus mencoba menahan dan memaafkan kebengalan Wardah. Wardah bersikeras. Ia tak mau mendapatkan pengecualian, karena bersalah dengan sistem yang ada. Lagian di pikirannya, ia memang sudah tak betah dengan kehidupannya yang kurang menantang. "Saya tidak akan kemanake mana-mana kalau di sini," ucapnya merasa.
 
Wardah lalu mental ke Jakarta. Melakukan apa yang disebutnya sebagai "gelandangan". Awalnya ikutan proyek penelitian LIPI soal Etos Kerja Pegawai Negeri dan Weltanschaung Ulama bersama konsultan peneliti [[Martin van Bruinessen]]. Lalu ia mulai masuk [[LSM]] terlibat urusan isu perempuan.