Film suara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 1:
[[Berkas:Gaumont1902.jpg|jmpl|ka|325px|alt=Ilustrasi gedung teater. Di layar diproyeksikan pria mengenakan tuksedo memegang sehelai kertas berisi naskah. Di latar depan, sebuah gramofon bercorong dua. Di latar belakang, penonton duduk di gedung konser yang memiliki balkon beberapa tingkat. Kata-kata "Chronomégaphone" and "Gaumont" ditulis pada bagian bawah poster dan secara terbalik pada atas layar proyeksi.|Poster tahun 1908, iklan film suara produksi [[Gaumont Film Company|Gaumont]]. [[Chronomégaphone]] adalah gramofon yang dirancang untuk aula besar, memakai teknologi udara termampat untuk menguatkan rekaman suara.<ref>Wierzbicki (2009), p. 74; "Representative Kinematograph Shows" (1907).[http://www.aqpl43.dsl.pipex.com/MUSEUM/COMMS/auxetophone/auxetoph.htm The Auxetophone and Other Compressed-Air Gramophones] menjelaskan amplifikasi pneumatik dan menyertakan beberapa foto detail Gaumont's Elgéphone, yang tampaknya merupakan versi Chronomégaphone yang lebih baru dan lebih teliti.</ref>]]
 
'''Film suara''' adalah film dengan [[rekaman suara|suara tersinkronisasi]], atau suara yang dicocokkan dengan gambar. Bertolak belakang dari [[film bisu]], film bersuara diproduksi dengan dialog dan rekaman suara. Pertunjukan film suara pertama untuk umum dilangsungkan di Paris pada tahun 1900, namuntetapi perlu berpuluh-puluhan tahun kemudian hingga film suara dapat dikomersialisasi. Sinkronisasi yang dapat diandalkan sulit dicapai dengan sistem awal [[suara pada pelat]], sementara amplifikasi dan kualitas rekaman juga tidak memadai. Inovasi dalam [[suara pada film]] memungkinkan pemutaran komersial [[film pendek]] yang menggunakan teknologi ini pada tahun 1923.
 
Perkembangan pertama dalam komersialisasi film suara terjadi pada awal hingga akhir 1920-an. Pada awalnya, film suara yang memasukkan dialog tersinkronisasi (disebut "''talking pictures''" atau "'''''talkies'''''") berdurasi pendek; [[film cerita]] terawal hanya berisi rekaman suara untuk musik dan efek suara. Film cerita pertama yang diproduksi sebagai film suara adalah ''[[The Jazz Singer]]'' yang mulai diedarkan bulan Oktober 1927. Film ini menjadi film laris, dibuat dengan teknologi [[Vitaphone]] yang merupakan merek ternama untuk teknologi suara pada pelat. Meskipun demikian, teknologi [[suara pada film]] segera menjadi standar suara pada film suara.
Baris 11:
{{details|Kinetoskop}}
[[Berkas:Dickson Film Still 2.jpg|jmpl|ka|300px|alt=Di sebelah kiri adalah corong akustik sangat besar, digantung dengan seutas tali. Seorang laki-laki bermain biola di depan corong. Di sebelah kanannya, dua laki-laki menari bersama.|Gambar dari [[Dickson Experimental Sound Film]] (1894 atau 1895), diproduksi oleh [[William Kennedy Laurie Dickson|W.K.L. Dickson]] sebagai percobaan versi awal [[Kinetoskop#Kinetofon|Edison Kinetofone]] yang menggabungkan [[Kinetoskop]] dan [[fonograf]].]]
Ide menggabungkan gambar bergerak dengan rekaman suara hampir sama tuanya dengan konsep sinema itu sendiri. Pada tanggal 27 Februari 1888, beberapa hari setelah pelopor fotografi [[Eadweard Muybridge]] memberikan kuliah tidak jauh dari laboratorium [[Thomas Edison]], kedua penemu itu bertemu secara pribadi. Muybridge kemudian mengklaim bahwa pada kesempatan itu, enam tahun sebelum pertunjukan film komersial pertama, ia mengusulkan sebuah skema untuk film suara yang akan menggabungkan gambar [[zoopraksiskop]] dengan rekaman suara teknologi Edison.<ref>Robinson (1997), p. 23.</ref> Persetujuan tidak tercapai, tetapi dalam setahun Edison menugaskan pengembangan Kinetoskop yang pada dasarnya adalah sistem "pertunjukan intip" gambar sebagai pelengkap visual untuk [[fonograf silinder]] ciptaannya. Kinetoskop dan fonograf silinder digabungkan menjadi alat bernama [[kinetoscope#Kinetofon|Kinetofon]] pada tahun 1895. Namun, lemari untuk melihat gambar bergerak untuk perorangan segera ketinggalan zaman setelah suksesnya sistem proyeksi film.<ref>Robertson (2001) mengklaim bahwa penemu Jerman dan pembuat film [[Oskar Messter]] mulai memproyeksikan film suara pada 21 Unter den Linden, September 1896 (p. 168), namuntetapi pernyataan ini sepertinya salah. Koerber (1996) mencatat bahwa setelah Messter mengakuisisi Cinema Unter den Linden (berlokasi di ruangan belakang sebuah restoran), gedung bioskop itu dibuka kembali di bawah manajemennya pada 21 September 1896 (p. 53), namuntetapi tidak ada sumber selain Robertson yang menyatakan Messter mempertunjukkan film suara sebelum tahun 1903.</ref> Pada 1899, sistem proyeksi film suara yang disebut Cinemacrophonograph atau Phonorama, terutama dibuat berdasarkan pemikiran penemu kelahiran Swiss, François Dussaud, dipamerkan di Paris. Meski mirip dengan Kinetofon, sistem ini memerlukan penggunaan penyuara kuping individual.<ref>Altman (2005), p. 158; Cosandey (1996).</ref> Sistem silinder yang lebih baik, Phono-Cinéma-Théâtre dikembangkan oleh Clément-Maurice Gratioulet dan Henri Lioret dari Prancis, dan dipakai untuk memutar film-film pendek cuplikan teater, opera, dan balet di [[Exposition Universelle (1900)|Paris Exposition]] tahun 1900. Pemutaran tersebut tampaknya merupakan pertunjukan film pertama berupa proyeksi gambar berikut rekaman suara. Phonorama dan sistem film bersuara lainnya, Théâtroscope juga dipamerkan di Paris Exposition 1900.<ref>Lloyd and Robinson (1986), p. 91; Barnier (2002), pp. 25, 29; Robertson (2001), p. 168. Nama pertama Gratioulet adalah Clément-Maurice, dan sering disebut dengan nama itu pada banyak sumber, termasuk Robertson dan Barnier. Robertson secara keliru menyatakan bahwa Phono-Cinéma-Théâtre sebagai presentasi dari Gaumont Co., padahal dipamerkan atas usaha Paul Decauville (Barnier, ibid.).</ref>
 
Tiga masalah utama tetap ada, menyebabkan film dan rekaman suara tidak dapat dijadikan satu selama satu generasi. Sinkronisasi menjadi masalah utama: gambar dan suara direkam dan diputar kembali oleh perangkat terpisah, sehingga sulit untuk memulai dan memainkannya serentak.<ref>Sound engineer Mark Ulano di [http://www.filmsound.org/ulano/talkies2.htm "The Movies Are Born a Child of the Phonograph"] (bagian 2 dari esai "Moving Pictures That Talk"), menjelaskan versi Phono-Cinéma-Théâtre untuk film suara tersinkronisasi: