Kalender Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Karinkeren (bicara | kontrib)
k EYD
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 6:
 
== Daftar bulan Jawa Islam ==
Di bawah ini disajikan nama-nama bulan Jawa Islam. Sebagian nama bulan diambil dari [[Kalender Hijriyah]], dengan nama-nama [[Bahasa Arab|Arab]], namuntetapi beberapa di antaranya menggunakan nama dalam [[bahasa Sanskerta]] seperti Pasa, Sela dan kemungkinan juga Sura. Sedangkan nama Apit dan Besar berasal dari [[bahasa Jawa]] dan [[bahasa Melayu]]. Nama-nama ini adalah nama bulan kamariah atau candra (lunar). Penamaan bulan sebagian berkaitan dengan hari-hari besar yang ada dalam bulan hijriah, misalnya Pasa berkaitan dengan puasa Ramadhan, Mulud berkaitan dengan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal, dan Ruwah berkaitan dengan Nisfu Sya'ban di mana dianggap amalan dari ruh selama setahun dicatat.
 
{| class="wikitable sortable"
Baris 196:
== Pembagian pekan ==
[[Berkas:Javanese week.jpg|jmpl|ka|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
Orang Jawa pada masa pra Islam mengenal pekan yang lamanya tidak hanya tujuh hari saja, namuntetapi dari 2 sampai 10 hari. Pekan-pekan ini disebut dengan nama-nama [[dwiwara]], [[triwara]], [[caturwara]], pañcawara ([[pancawara]]), [[sadwara]], [[saptawara]], [[astawara]] dan [[sangawara]]. Zaman sekarang hanya pekan yang terdiri atas lima hari dan tujuh hari saja yang dipakai, namuntetapi di pulau [[Bali]] dan di [[Tengger]], pekan-pekan yang lain ini masih dipakai.
 
Pekan yang terdiri atas tujuh hari dihubungkan dengan sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi berikut adalah nama dari ke tujuh nama hari tersebut :