Demokrat Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 37:
=== Pasca-Perang Dunia II ===
 
Saat [[Perang Dunia II]] , partai demokratik Kristen banyak kehilangan daya tarik, tetapi ketika ia dibangun kembali pasca-Perang Dunia II, demokrasi Kristen mulai memiliki daya tarik yang lebih luas, terutama di wilayah bekas kekuasaan [[fasisme]] dan [[Nazisme]] dan juga di wilayah yang dikuasai oleh [[komunisme]] setelah perang. Hal ini terjadi karena, banyak orang-orang [[kanan jauh]] yang dahulu mendukung atau bersimpati pada [[Nazisme]] dan [[fasisme]] telah terdiskreditkan dan takut bila masih tetap menjadi seorang [[kanan jauh]], oleh karena itu, menjadi seorang Kristen democrat adalah pilihan alternative yang jelas tanpa meninggalkan spektrum [[sayap kanan]], selain itu juga muncul kembali kebencian mereka terhadap [[komunisme]] yang melakukan penindasan terhadap ajaran [[Katholik]] sehingga mereka banyak menggabungkan diri ke dalam partai demokrasi Kristen.<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 114</ref>
Oleh karena itu, perkembangan pesat terhadap ideologi Kristen demokrat terjadi di [[Jerman]], [[Italia]], [[Austria]], dan [[Benelux]]. Perkembangan lainnya juga terjadi di [[Prancis]], saat [[Charles de Gaulle]] pulang dan mengambil kembali kekuasaan dari tangan Marsekal [[Pertain]] setelah [[Perang Dunia II]], muncul [[Partai Demokratik Kristen Prancis]] yang kebanyakan kemudian ditampung oleh pengikut [[Gaulle]] atau yang disebut sebagai [[Gaullis]], karena dia sendiri adalah seorang [[kanan-tengah]] meskipun membenci dan sangat membenci [[kanan jauh]] karena pengalamannya melawan [[Jerman Nazi]] dan [[Prancis Vichy]].<ref>Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 114 dan 116 - 117</ref>