Bintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 26:
| title = Myths, Legends and Lore
| publisher = Frosty Drew Observatory
| accessdate = 2012-06-15 }}</ref> Bagi orang [[agama Yunani kuno|Yunani kuno]], beberapa "bintang", yang dikenal sebagai [[planet]] ({{lang-gr|πλανήτης}} [''planētēs''], ''pengembara''), mewakili berbagai dewa penting mereka yang menjadi sumber nama bagi planet [[Merkurius]], [[Venus]], [[Mars]], [[Jupiter]] dan [[Saturnus]].<ref name="mythology" /> [[Uranus]] dan [[Neptunus]] juga adalah dewa-dewa [[Mitologi Yunani|Yunani]] dan [[Mitologi Romawi|Romawi]], namuntetapi belum dikenal pada masa kuno karena sinarnya yang redup. Nama keduanya diberikan oleh para astronom berikutnya.
 
Kira-kira tahun 1600, nama rasi bintang digunakan untuk menamakan bintang-bintang dalam wilayah langitnya. Astronom Jerman [[Johann Bayer]] menciptakan serangkaian peta bintang yang menggunakan [[huruf Yunani]] sebagai [[Penamaan Bayer|nama]] bagi bintang-bintang pada tiap rasi bintang. Setelah itu sistem penomoran berdasarkan [[asensio rekta]] bintang diciptakan oleh [[John Flamsteed]] dan ditambahkan ke katalog bintang dalam bukunya ''"Historia coelestis Britannica"'' (edisi tahun 1712). Sistem penomoran ini nantinya akan dikenal sebagai ''[[Penamaan Flamsteed]]'' atau ''Penomoran Flamsteed''.<ref>{{cite web
Baris 52:
[[Warna]] bintang, yang ditentukan oleh [[frekuensi]] cahaya tampaknya yang paling kuat, tergantung pada suhu lapisan luar bintang, termasuk [[fotosfer]]nya.<ref>
{{cite web | url =http://outreach.atnf.csiro.au/education/senior/astrophysics/photometry_colour.html | title = The Colour of Stars | publisher = Australian Telescope Outreach and Education | accessdate = 2006-08-13 }}
</ref> Selain cahaya tampak, bintang juga memancarkan bentuk-bentuk lain radiasi elektromagnetik yang tidak [[mata manusia|kasat mata]]. Sebenarnya radiasi elektromagnetik bintang meliputi keseluruhan [[spektrum elektromagnetik]], dari yang [[panjang gelombang]]nya terpanjang yaitu [[gelombang radio]], ke [[inframerah]], cahaya tampak, [[ultraungu]], hingga [[sinar X]] dan [[sinar gama]] yang panjang gelombangnya paling pendek. Jika dilihat dari jumlah keseluruhan energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang, tidak semua komponen radiasi elektromagnetik bintang memiliki jumlah yang signifikan, namuntetapi seluruh frekuensi tersebut memberikan kita wawasan tentang fisik bintang.
 
Dengan menggunakan [[Spektroskopi astronomi|spektrum bintang]], astronom dapat menentukan suhu permukaan, [[gravitasi permukaan]], metalisitas, dan [[kecepatan rotasi]] sebuah bintang. Jika jarak sebuah bintang diketahui, misalnya dengan mengukur paralaksnya, maka luminositasnya dapat dihitung. Massa, jari-jari, gravitasi permukaan dan periode rotasi dapat diperkirakan dengan berdasarkan model bintang. (Massa bintang-bintang dalam [[sistem biner (astronomi)|sistem biner]] dapat dihitung dengan mengukur jarak dan kecepatan orbitnya. Efek [[lensa-mikro gravitasi]] dipergunakan untuk mengukur massa bintang tunggal.<ref>
Baris 142:
Walau keduanya bergantung pada luminositas dan jarak bintang dari bumi, magnitudo mutlak sebuah bintang (''M'') tidaklah sama dengan magnitudo semunya (''m'').<ref name="luminosity" /> Sebagai contoh, bintang Sirius yang terang memiliki nilai magnitudo semu −1,44, memiliki nilai magnitudo mutlak +1,41.
 
Matahari memiliki nilai magnitudo semu −26,7, namuntetapi magnitudo mutlaknya hanyalah +4,83. Sirius, bintang paling cemerlang di langit malam, kira-kira 23 kali lebih terang dari matahari, sedang [[Canopus]], bintang paling cemerlang kedua di langit malam dengan magnitudo mutlak −5,53, kira-kira 14.000 kali lebih terang daripada matahari. Walaupun Canopus jauh lebih terang daripada Sirius, namuntetapi Sirius tampak lebih cemerlang daripada Canopus. Hal ini disebabkan jarak Sirius yang hanya 8,6 tahun cahaya dari bumi, sementara Canopus jauh lebih jauh dengan jarak 310 tahun cahaya.
 
Berdasarkan data tahun 2006, bintang dengan magnitudo absolut paling tinggi yang diketahui adalah [[LBV 1806-20]], dengan nilai magnitudo −14,2. Bintang ini paling tidak 5.000.000 kali lebih terang dari matahari.<ref>
Baris 190:
[[Berkas:Star-sizes.jpg|kiri|jmpl|Bintang sangat beragam ukurannya. Dalam setiap panel pada gambar di atas, objek paling kanan tampil sebagai objek paling kiri pada panel berikutnya. Bumi terletak paling kanan pada panel pertama dan matahari terletak pada urutan kedua dari kanan pada panel ketiga.]]
 
Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi, semua bintang kecuali matahari terlihat hanya seperti titik yang bersinar di langit malam jika dilihat dengan mata telanjang, dan [[Kelip (astronomi)|berkelip]] akibat efek dari atmosfer bumi. Matahari juga adalah sebuah bintang, namuntetapi berjarak cukup dekat dengan bumi sehingga terlihat seperti cakram di langit serta mampu menerangi bumi. Selain matahari, bintang dengan [[ukuran tampak]] terbesar adalah [[R Doradus]], yang itu pun hanya 0,057 [[detik busur]].<ref>{{cite news|title=The Biggest Star in the Sky|publisher=ESO
|date=March 11, 1997|url=http://www.eso.org/public/news/eso9706/
|accessdate=2006-07-10 }}</ref>
Baris 285:
|title=Weighing the Smallest Stars|publisher=ESO
|date=January 1, 2005|url=http://www.eso.org/public/news/eso0503/
|accessdate=2006-08-13 }}</ref> Untuk bintang dengan metalisitas yang mirip dengan matahari, massa minimum teoretis yang dapat dimiliki bintang, namuntetapi masih tetap dapat melakukan fusi nuklir di intinya, diperkirakan adalah sekitar 75&nbsp;kali massa Jupiter.<ref>{{cite web
| first=Alan | last=Boss | date=April 3, 2001
| url=http://www.carnegieinstitution.org/News4-3,2001.html
Baris 355:
Suhu sebuah bintang menentukan laju ionisasi berbagai unsur di dalamnya, juga menentukan sifat garis serapan spektrumnya. Suhu permukaan, [[magnitudo absolut]] dan sifat serapan spektrografi bintang digunakan sebagai dasar untuk pengklasifikasian bintang (lihat klasifikasi bintang di bawah)<ref name="new cosmos" />
 
Bintang masif dalam [[deret utama]] dapat bersuhu hingga 50.000&nbsp;°C. Sedang bintang yang lebih kecil, seperti matahari, memiliki suhu permukaan beberapa ribu derajat celcius. [[Raksasa merah]] memiliki suhu permukaan yang relatif rendah sekitar 3.300&nbsp;°C, namuntetapi bintang ini memiliki luminositas yang tinggi karena permukaan luarnya yang luas.<ref name=zeilik>{{cite book|last1=Zeilik|first1=Michael A.|last2=Gregory|first2=Stephan A.|title=Introductory Astronomy & Astrophysics|edition=4th|year=1998|publisher=Saunders College Publishing|isbn=0-03-006228-4|page=321 }}</ref>
 
=== Umur ===
Baris 668:
 
;[[Lalande 21185]]
Lalande 21185 adalah bintang merah kecil di konstelasi Ursa Major. Berjarak sekitar 8,3 tahun cahaya dari Bumi. Walaupun relatif dekat, namuntetapi demikian terlalu redup dilihat dengan mata telanjang. Dalam waktu sekitar 19.900 tahun, Lalande 21185 akan berada pada jarak terdekatnya sekitar 4,65 ly (1,43 pc) dari Matahari.
 
;[[Sirius]]