Hubungan internasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Muhammad Alfito dan 110.136.88.165) dan mengembalikan revisi 14835959 oleh Arifin.wijaya
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 2:
{{Politik}}
 
'''Hubungan Internasional''' ('''HI'''; sering disebut '''[[Studi Internasional]]''' ('''SI'''), meski keduanya tidak sama) adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara, termasuk peran sejumlah [[negara berdaulat|negara]], [[organisasi internasional|organisasi antarpemerintah]] (IGO), [[organisasi nonpemerintah internasional]] (INGO), [[organisasi non-pemerintah]] (NGO), dan [[perusahaan multinasional]] (MNC). HI merupakan sebuah bidang [[akademik]] dan [[kebijakan|kebijakan publik]] dan dapat bersifat [[positif (ilmu sosial)|positif]] atau [[norma (sosiologi)|normatif]], karena keduanya berusaha menganalisis dan merumuskan [[kebijakan luar negeri]] negara-negara tertentu. HI sering dianggap sebagai cabang [[ilmu politik]] (khususnya setelah [[Tata Nama UNESCO (4 digit)|tata nama UNESCO]] tahun 1988), namuntetapi pihak [[akademia|akademisi]] lebih suka menganggapnya sebagai bidang studi yang interdisipliner. Aspek-aspek hubungan internasional telah dipelajari selama ribuan tahun sejak masa [[Thucydides]], namuntetapi baru pada awal abad ke-20 HI menjadi disiplin yang terpisah dan tetap.<ref>Columbia Encyclopedia: international relations</ref>
 
Berbeda dengan ilmu politik, HI menggunakan berbagai bidang ilmu seperti [[ekonomi]], [[sejarah]], [[hukum internasional]], [[filsafat]], [[ilmu wilayah|geografi]], [[kerja sosial]], [[sosiologi]], [[antropologi]], [[kriminologi]], [[psikologi]], [[studi gender]], dan [[ilmu budaya]]/[[kulturologi]]. HI mencakup rentang isu yang luas, termasuk [[globalisasi]], [[negara berdaulat|kedaulatan negara]], [[keamanan internasional]], [[kelestarian]] [[ekologi|lingkungan]], [[proliferasi nuklir]], [[nasionalisme]], [[pembangunan ekonomi]], [[keuangan global]], [[terorisme]], [[kejahatan terorganisasi]], [[keamanan manusia]], [[intervensionisme asing]], dan [[hak asasi manusia]].
Baris 62:
 
==== Neoliberalisme ====
'''[[neoliberalisme (hubungan internasional)|Neoliberalisme]]''' mencoba memperbarui liberalisme dengan menerima anggapan neorealis bahwa negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional, namuntetapi masih mengakui pentingnya aktor non-negara dan [[organisasi antarpemerintah]] (IGO). Pendukung seperti [[Maria Chattha]] berpendapat bahwa negara-negara akan saling bekerja sama tanpa memandang hasil relatifnya, dan lebih melihat hasil absolutnya. Ini juga berarti bahwa bangsa-bangsa, pada dasarnya, bebas membuat pilihan mereka sendiri tentang bagaimana mereka menjalankan kebijakan tanpa adanya organisasi internasional yang menghalang-halangi hak sebuah bangsa untuk berdaulat.
 
Neoliberalisme juga memiliki teori ekonomi yang didasarkan pada pemanfaatan pasar terbuka dan bebas dengan sedikit intervensi pemerintah, jika ada, untuk mencegah munculnya monopoli dan konglomerat lain. Saling ketergantungan yang muncul sepanjang dan setelah Perang Dingin melalui institusi internasional mendorong penetapan neo-liberalisme sebagai [[institusionalisme]]; bagian baru dari teori ini didukung oleh [[Robert Keohane]] dan [[Joseph Nye]].
Baris 73:
Sementara [[realisme (hubungan internasional)|realisme]] memperkirakan bahwa konflik harus menjadi norma dalam hubungan internasional, teoriwan rezim mengatakan bahwa terjadi kerja sama meski bersifat anarki. Mereka sering merujuk pada kerja sama perdagangan, hak asasi manusia dan keamanan kolektif. Contoh kerja sama ini adalah rezim. Definisi rezim yang sering dikutip berasal dari [[Stephen Krasner]]. Krasner mendefinisikan rezim sebagai "institusi yang memiliki norma, aturan keputusan, dan prosedur yang memfasilitasi konvergensi harapan."{{Cite quote| date= May 2012}}
 
Tidak semua pendekatan terhadap teori rezim bersifat liberal atau neoliberal; sejumlah sarjana [[realisme (hubungan internasional)|realis]] seperti Joseph Greico telah mengembangan teori hibrid yang mengambil pendekatan berbasis realis terhadap teori ini yang pada dasarnya liberal. Para realis tidak berkata kerja sama ''tidak pernah'' terjadi, namuntetapi karena itu bukanlah normanya; kerja sama adalah perbedaan derajat).
 
=== Teori pascapositivis/reflektivis ===