Kekhalifahan Umayyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ibukota → ibu kota |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 74:
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya. Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang [[Bizantium]] dan [[Persia]] yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan [[Alfabet Arab|tulisan Arab]]. Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan [[bahasa Arab]] sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Keberhasilan ini dilanjutkan oleh puteranya Al-Walid bin Abdul-Malik (705-715 M) meningkatkan pembangunan, di antaranya membangun panti-panti untuk orang cacat, dan pekerjanya digaji oleh negara secara tetap. Serta membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai daulah ini,
Dan kemudian [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan [[Hasan bin Ali]] ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya [[Yazid bin Muawiyah]] sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Baris 88:
Perlawanan Abdullah bin Zubair baru dapat dihancurkan pada masa kekhalifahan [[Abdul Malik bin Marwan]], yang kemudian kembali mengirimkan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh [[Al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi]] dan berhasil membunuh Abdullah bin Zubair pada tahun 73 H/692 M.
Setelah itu, gerakan-gerakan lain yang dilancarkan oleh kelompok [[Khawarij]] dan [[Syi'ah]] juga dapat diredakan. Keberhasilan ini membuat orientasi pemerintahan Bani Umayyah mulai dapat diarahkan kepada pengamanan daerah-daerah kekuasaan di wilayah timur (meliputi kota-kota di sekitar [[Asia Tengah]]) dan wilayah [[Afrika]] bagian utara, bahkan membuka jalan untuk menaklukkan [[Spanyol]] ([[Al-Andalus]]). Selanjutnya hubungan pemerintah dengan golongan oposisi membaik pada masa pemerintahan Khalifah [[Umar bin Abdul-Aziz]] (717-720 M), di mana sewaktu diangkat sebagai khalifah, menyatakan akan memperbaiki dan meningkatkan negeri-negeri yang berada dalam wilayah [[Islam]] agar menjadi lebih baik daripada menambah perluasannya, di mana pembangunan dalam negeri menjadi prioritas utamanya, meringankan zakat, kedudukan [[mawali]] disejajarkan dengan [[Arab]]. Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat,
== Penurunan ==
Sepeninggal [[Umar bin Abdul-Aziz]], kekuasaan Bani Umayyah dilanjutkan oleh [[Yazid bin Abdul-Malik]] (720- 724 M). Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada masa itu berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin Abdul-Malik cendrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan khalifah berikutnya, [[Hisyam bin Abdul-Malik]] (724-743 M). Bahkan pada masa ini muncul satu kekuatan baru dikemudian hari menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan [[Bani Hasyim]] yang didukung oleh golongan mawali. Walaupun sebenarnya Hisyam bin Abdul-Malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil. Akan tetapi, karena gerakan oposisi ini semakin kuat, sehingga tidak berhasil dipadamkannya.
Setelah [[Hisyam bin Abdul-Malik]] wafat, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil berikutnya bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini semakin memperkuat golongan oposisi. Dan akhirnya, pada tahun 750 M, Daulah Umayyah digulingkan oleh [[Bani Abbasiyah]] yang merupakan bahagian dari Bani Hasyim itu sendiri, di mana [[Marwan bin Muhammad]], khalifah terakhir Bani Umayyah, walaupun berhasil melarikan diri ke Mesir,
== Bani Umayyah di Andalus ==
|