Stephen dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 31:
Étienne dilahirkan di [[Provinsi Blois]] di wilayah bagian tengah [[Prancis]]; ayahnya, Pangeran [[Étienne II, Comte Blois|Étienne II Henri]], wafat ketika Étienne masih kecil, dan ia dibesarkan oleh ibunya, [[Adèle dari Normandia|Adèle]]. Ditempatkan kedalam istana pamannya, [[Henry I dari Inggris|Henry I]], Étienne naik pamornya dan diberikan lahan-lahan yang luas. Étienne menikahi [[Mathilde dari Boulogne]], mewarisi wilayah-wilayah tambahan di [[Kent]] dan [[Boulogne]] yang menjadikannya beberapa wilayah terkaya di Inggris. Étienne selamat dari bahaya tenggelam dengan putra Henry I, [[William Adelin]], ketika ''[[Kapal Putih]]'' karam pada tahun 1120; kematian William meninggalkan suksesi tahta Inggris terbuka untuk diperebutkan. Ketika Henry I wafat pada tahun 1135, Étienne dengan cepat menyeberangi [[Selat Inggris]] dan dengan bantuan kakandanya [[Henri dari Blois]], seorang rohaniwan yang kuat naik tahta, dengan alasan bahwa pemeliharaan ketertiban di seluruh kerajaan mengambil prioritas di atas sumpahnya sebelumnya untuk mendukung klaim putri Henry I, [[Maharani Matilda]].
 
Tahun-tahun awal pemerintahan Étienne sangat sukses, selain serangkaian serangan atas wilayah-wilayahnya di Inggris dan Normandia dari [[Daibhidh I dari Skotlandia]], pemberontakan-pemberontakan Wales dan suami Maharani Matilda, [[Geoffroy dari Anjou]]. Pada tahun 1138 saudara tiri Maharani [[Robert, Earl Pertama Gloucester|Robert dari Gloucester]] memberontak melawan Étienne, mengancam terjadinya perang saudara. Bersama dengan penasehat dekatnya, [[Waleran de Beaumont, Earl Pertama Worcester|Waleron de Beaumont]], Étienne mengambil tindakan tegas untuk membela Inggris, termasuk menahan keluarga para uskup agung yang berkuasa. Ketika Maharani dan Robert menyerang pada tahun 1139, Étienne tidak dapat dengan cepat memadamkan revolusi tersebut, yang terjadi di selatan-barat Inggris. Ditangkap pada [[Pertempuran Lincoln (1141)|pertempuran Lincoln]] tahun 1141, Étienne diabaikan oleh para pengikutnya dan kehilangan kendali [[Normandia]]. Étienne hanya dibebaskan ketika istrinya dan [[William dari Ypres]], salah satu komandan militernya, menangkap Robert di dalam [[Kekalahan Winchester]], namuntetapi perang berlanjut selama bertahun-tahun dengan tidak ada pihak yang memenangkan keuntungan.
 
Étienne jadi bertambah khawatir untuk memastikan putranya, [[Eustache IV, Pangeran Boulogne|Eustache]], akan mewarisi tahtanya. Raja berupaya untuk mendapatkan persetujuan gereja untuk memahkotai Eustache untuk memperkuat klaimnya: Paus [[Paus Eugenius III|Eugenius III]] menolak dan Étienne menemukan dirinya berada di dalam argumen yang semakin sengit dengan pendeta seniornya. Pada tahun 1153 putra Maharani, [[Henry II dari Inggris|Henry FitzEmpress]], menyerang Inggris dan membangun sebuah persekutuan baron-baron daerah yang berkuasa untuk mendukung tuntutannya atas tahta. Kedua pasukan tersebut bertemu di [[Puri Wallingford|Wallingford]] namun tidak ada seorangpun dari pihak baron yang bernada antusias di dalam pertempuran itu. Étienne mulai memeriksa sebuah negosiasi damai, suatu proses yang dipercepat oleh kematian mendadak Eustache. Étienne dan Henry menyetujui [[Perjanjian Winchester]] kemudian dalam setahun, di mana Étienne mengakui Henry sebagai pewarisnya sebagai imbalan damai, melewati [[Guillaume I, Pangeran Boulogne|Guillaume]], putra kedua Étienne. Étienne wafat setahun kemudian. Para sejarawan modern memperdebatkan sejauh mana kepribadian Étienne, peristiwa eksternal atau kelemahan situasi Normandia yang berkontribusi atas periode berkepanjangan perang sipil.