Bank Ekspor Impor Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 30:
NHM mendapat hak istimewa dari Raja dan Pemerintah Belanda untuk mengangkut serta menjual hasil bumi Indonesia yang sebagian besar diperoleh dari hasil Cultuurstelsel atau tanam paksa.<ref>{{Cite book|title=Jakarta dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi|last=Dumadi|first=Sagimun Mulus|publisher=Dinas Museum dan Sejarah Pemprov DKI Jakarta|year=1988|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref> Anthony Reid dalam bukunya ''A History of Southeast Asia: Critical Crossroads'' menyebut NHM sebagai ''Kompeni Kecil''.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/893202848|title=A history of Southeast Asia : critical crossroads|last=1939-|first=Reid, Anthony,|isbn=1118512936|location=Chichester, West Sussex|oclc=893202848}}</ref>
 
Seperti saudara tuanya [[VOC]] , ada pegawai-pegawai NHM yang terlibat penyelundupan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/962743140|title=Makassar abad XIX : studi tentang kebijakan perdagangan maritim|last=1948-|first=Poelinggomang, Edward L. (Edward Lamberthus),|isbn=602424164X|edition=Cetakan kedua|location=Jakarta|oclc=962743140}}</ref> NHM juga mulai melakukan diversifikasi usaha. Sebelum tanam paksa dihapus pada 1870, mulai dari awal 1850-an, NHM mulai membiayai perkebunan di Hindia Belanda. Skema pembiayaannya berupa uang muka panen, pinjaman hipotek dan penyertaan modal.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/932622840|title=Colonial and imperial banking history|last=Hubert,|first=Bonin,|isbn=1317218914|location=London|oclc=932622840}}</ref>
Pembiayaan usaha yang dibantu NHM di antaranya adalah bisnis tekstil. Pemerintah Belanda mendukung industri yang masih muda dengan menciptakan gerai buatan untuk produknya di Hindia Belanda. Pada sebuah pukulan pena, keputusan dibuat untuk melipatgandakan ekspor tekstil ke koloni tersebut, dan NHM diberi kontrak pertamanya pada tahun 1835.<ref name=":1" />
NHM juga aktif dalam perdagangan valuta asing. Pada tahun 1880, NHM akhirnya menjadikan valas sebagai bisnis pentingnya. Kegiatan lainnya adalah, transaksi surat berharga, transfer via telegraf, dan pembiayaan impor di Hindia Belanda. Diversifikasi ke perbankan terutama dilakukan melalui De Factorij dan agen Singapura. NHM memiliki kelompok kegiatan ketiga, yang terkait dengan perannya yang lebih penting: berpartisipasi dalam pendirian industri.<ref name=":2" /> NHM sendiri punya pabrik-pabrik gula dan memiliki lebih dari 17 pabrik gula.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/53305485|title=Kepialangan, politik, dan revolusi : Palembang, 1900-1950|last=1955-|first=Zed, Mestika,|date=2003|publisher=LP3ES|isbn=9793330015|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=53305485}}</ref>