Mukti Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Palladin911 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 33:
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan awal ===
Mukti Ali memiliki nama kecil Soedjono (Sujono),
=== Latar belakang pendidikan ===
==== Pendidikan pesantren ====
Meskipun Haji Abu Ali memiliki pendidikan yang sangat rendah, yakni hanya diperolehnya dari mengaji [[kitab]] di pesantren di Cepu,
Setelah menyelesaikan pendidikannya di HIS dan mendapat sertifikat pegawai pemerintah Belanda (''Klein Ambtenar Examen''), Mukti Ali melanjutkan dikirim ke Pondok Pesantren di Cepu untuk belajar al-Qur'an kepada Kiai Usman.<ref name="tujuhpuluh"/> Di bawah asuhan Kiai Usman yang terkenal tegas, Mukti Ali belajar membaca al-Qur'an dengan fasih dan ''tartil'' menurut kaidah ilmu [[tajwid]].<ref name="tujuhpuluh"/>
Baris 43:
Pada pertengahan tahun 1940, Mukti Ali lalu dikirim ayahnya untuk belajar di Pondok Pesantren Termas, [[Pacitan]], di bawah asuhan [[Dimyathi Syafi'ie|K.H. Dimyati]] dan puteranya K.H. Abdul Hamid Dimyati.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="menteri"/> Ia intensif mempelajari berbagai kitab klasik seperti ''Nahwul Wadlih'', ''Balaghatul Wadhihah'', ''Jurumiyah'', ''Alfiyah'', ''Taqrib'', ''Iqna''', 'Mustalah Hadis', 'Jam'ul Jawami', dan lain-lain.<ref name="limatokoh"/><ref name="tujuhpuluh"/> Di pesantren tradisional ini Mukti Ali mengaji di bawah asuhan kiainya dan banyak belajar dan berdiskusi dengan para seniornya.<ref name="Ensiklopedi"/> Di antara para senior Mukti Ali tersebut adalah K.H. Abdul Hamid (asal Lasem yang kemudian menetap di [[Pasuruan]]) dan K.H. Ali Ma'sum (Rais Aam Syuriyah PBNU 1981-1984).<ref name="Ensiklopedi"/> Di Pesantren ini juga Mukti Ali bersama K.H. Ali Ma'sum sempat merintis berdirinya madrasah, yang kemudian K.H. Ali Ma'sum menjadi kepala sekolah dan Mukti Ali menjadi wakilnya.<ref name="Ensiklopedi"/>
Setelah selesai belajar agama di Pesantren Termas, Mukti Ali malanjutkan pendidikan agamanya di Pesantren Hidayah, Saditan, Lasem, [[Rembang]] di bawah asuhan K.H. Maksum, ayah dari K.H. Ali Ma'sum, sahabat dan gurunya di pesantren Termas.<ref name="Ensiklopedi"/> Meskipun kedua pesantren yang pernah ia singgahi untuk belajar tersebut berbasis [[Nahdlatul Ulama]],
==== Pendidikan akademik ====
|