Monier Monier-Williams: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 41:
== Kehidupan pribadi ==
 
Monier Williams lahir di [[Bombay]]. Ayahnya adalah Kolonel Monier Williams, ''surveyor-general'' di [[Presidensi Bombay]]. Mulanya nama keluarganya adalah "Williams", namuntetapi pada 1887 ia menggabungkan nama baptisnya dengan nama keluarganya sehingga menjadi "Monier-Williams".
Tahun 1822 ia diberangkatkan ke Inggris untuk menuntut ilmu di sekolah swasta di Hove, Chelsea, dan Finchley. Ia menuntut ilmu di [[King's College School]], [[Balliol College, Oxford]] (1838–40), [[East India Company College]] (1840–41) dan [[University College, Oxford]] (1841–44). Ia menikah dengan Julia Grantham pada tahun 1848. Mereka memiliki enam putra dan seorang putri. Ia meninggal dunia pada usia 79, di [[Cannes]], Prancis.<ref>{{Cite DNB|ref=harv |first=Arthur Anthony |last=Macdonell |wstitle=Monier-Williams, Monier |supplement=1|pages=186–187}}</ref>
 
Baris 48:
Monier Williams mengajarkan bahasa-bahasa Asia di [[East India Company]] College dari 1844 hingga 1858, ketika pemerintahan kolonial di [[India]] berakhir setelah [[Pemberontakan India 1857|pemberontakan tahun 1857]]. Ia tampil di kancah nasional selama kampanye tahun 1860 untuk posisi Profesor Sanskerta Boden di [[Universitas Oxford]], yang saat itu ia bersaing dengan [[Max Müller]].
 
Kekosongan jabatan terjadi setelah kematian [[Horace Hayman Wilson]] pada tahun 1860. Wilson mulai mengumpulkan pustaka-pustaka Sanskerta untuk kampusnya setelah menjabat pada tahun 1831, dan menampakkan kecenderungan untuk memilih Williams sebagai penerusnya. Kampanye tersebut menimbulkan percekcokan sengit. Müller dikenal sebagai pandangan religiusnya yang liberal dan spekulasi filosofisnya berdasarkan pengalamannya membaca sastra Weda. Monier Williams dipandang sebagai ilmuwan yang kurang kompeten, namuntetapi memiliki wawasan rinci tentang India, serta bagaimana praktik keagamaan sesungguhnya dari Hinduisme di masa kini. Sebaliknya, Müller tidak pernah ke India.<ref name = "nirad">[[Nirad C. Chaudhuri]], ''Scholar Extraordinary, The Life of Professor the Right Honourable Friedrich Max Muller'', P.C., Chatto and Windus, 1974, pp. 221–231.</ref>
 
Kedua kandidat harus menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya penyebaran agama [[Kristen]] di India, karena itu yang menjadi alasan penghibahan gelar tersebut oleh pendirinya. Dedikasi Monier Williams terhadap kristenisasi tidak diragukan lagi, beda halnya dengan Müller.<ref name = "tom"/> Monier Williams juga menyatakan bahwa tujuannya lebih bersifat praktis daripada spekulatif. Ia menulis, "Orang Inggris terlalu praktis untuk mempelajari sebuah bahasa secara filosofis."<ref name = "nirad"/>