KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 179:
:'''[[Stasiun Bekasi]]''' → [[Stasiun Bekasi Timur]] → [[Stasiun Tambun]] → [[Stasiun Cibitung]] → [[Stasiun Telaga Murni]] → '''[[Stasiun Cikarang]]''' → [[Stasiun Lemah Abang]] → [[Stasiun Kedunggedeh]] → '''[[Stasiun Karawang]]''' → [[Stasiun Klari]] → [[Stasiun Kosambi]] → [[Stasiun Dawuan]] → '''[[Stasiun Cikampek]]'''.
 
Dengan beroperasinya kembali jalur kereta api Citayam-Nambo, ada kemungkinan untuk melanjutkan kembali pembangunan jalur kereta api baru [[Stasiun Parung Panjang|Parung Panjang–]][[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]] yang merupakan jalur kereta api lingkar luar Jabodetabek. Jalur ini sudah pernah direncanakan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pada dekade [[1990-an]], dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum sempat terbangun antara Parung Panjang-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priuk ini sempat dibatalkan karena [[Krisis finansial Asia 1997]] dan jatuhnya [[Suharto]] pada tahun [[1998]], namuntetapi akhirnya rencana ini dimasukkan ke dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2014-2030.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/10/06/kebutuhan-bogor-akan-krl-citayam-parungpanjang-mendesak-410991 Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-Parungpanjang Mendesak]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/02/07/320/1611379/asik-jalur-krl-parung-panjang-citayam-segera-dibangun Asik, Jalur KRL Parung Panjang-Citayam Akan Segera Dibangun]</ref>
 
:'''[[Stasiun Parung Panjang]]''' → [[Stasiun Citayam]] → [[Stasiun Nambo]] → [[Stasiun Cikarang]] → '''[[Stasiun Tanjung Priuk]]'''
Baris 362:
! Keterangan
|-
|rowspan="3"|[[Stasiun Jakarta Kota]] ||height="5px" bgcolor="red"| || rowspan="3" | 1926 || rowspan="3" | Tidak || rowspan="3" |Terminus KA Commuter</br>Terminus KA Jarak Jauh (kelas eksekutif)|| rowspan="3" |Seluruh KA jarak jauh kelas eksekutif yang diberangkatkan dari atau berakhir di Daop 1 Jakarta mengawali dan mengakhiri perjalanan di sini, namuntetapi tidak untuk menaik-turunkan penumpang.
|-
|height="5px" bgcolor="dodgerblue"|
Baris 398:
|height="5px" bgcolor="dodgerblue"|
|-
|rowspan="2"|[[Stasiun Bogor]]||height="5px" bgcolor="red"| ||rowspan="2"|1881||rowspan="2"|Tidak||rowspan="2"|Terminus KRL Commuter Line<br>Terminus [[Kereta api Pangrango|KA Pangrango]]|| rowspan="2" | Merupakan terminus dari [[Kereta api Pangrango|KA Pangrango]] yang dioperasikan oleh PT KAI , melayani rute Bogor-[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]-[[Stasiun Cianjur|Cianjur]], namuntetapi tidak melayani naik turun penumpang. Naik turun penumpang KA Pangrango dipindahkan di [[Stasiun Bogor Paledang]].
|-
|height="5px" bgcolor="gold"|
Baris 447:
Sebagai tahapan penerapan program [[tiket elektronik|e-ticketing]], PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek mulai [[2012]] mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Kartu Langganan Sekolah (KLS) secara bertahap hingga pada [[1 Juli]] [[2013]] ditetapkan menjadi ''Commuter Electronic Ticketing'' (Commet). Kartu Commet adalah alat pembayaran pengganti [[uang]] tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter Line sebagai tiket perjalanan KA, yang disediakan dalam bentuk kartu sekali pakai (''Single-Trip'') dan [[prabayar]] (''Multi-Trip''). Penumpang diwajibkan untuk melakukan ''tap-in'' di gerbang masuk dan memasukkan kartu ''single-trip'' ke dalam gerbang keluar atau cukup ''tap-out'' bagi pengguna kartu prabayar di gerbang keluar.
 
Bersamaan dengan pemberlakuan Commet, sistem tarif progresif diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun yang dilewati sebagai dasar perhitungan tarif tiap penumpang. Awalnya berlaku tarif normal, namuntetapi karena adanya subsidi dana ''public service obligations'' (PSO) [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] bagi KA Commuter, maka tarif berlaku tarif subsidi.<ref>http://news.liputan6.com/read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi</ref>
 
Mulai 1 April 2015, tarif progresif akan mengalami perubahan. Sistem tarif progresif baru akan menghitung tarif berdasarkan jarak.<ref>http://www.merdeka.com/uang/mulai-1-april-2015-tarif-krl-jabodetabek-tergantung-jarak.html</ref> Selain itu, ketentuan uang jaminan untuk THB dan minimal saldo untuk tiket multitrip dan kartu bank berubah
 
=== Tiket harian berjaminan (THB) ===
Karena penerapan tiket single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada tanggal [[11 Agustus]] [[2013]] KCJ menerapkan sistem ''ticketing''''' '''pengganti sistem single trip untuk penumpang KRL tanpa berlangganan. Penghitungan tarif sesuai dengan skema tarif perjalanan single trip, namuntetapi penumpang diharuskan untuk membayar uang jaminan untuk THB. Uang jaminan dapat diambil kembali di stasiun hingga jangka waktu maksimal 7 hari atau ditukarkan kembali dengan THB baru dengan membayar tarif untuk perjalanan selanjutnya.
 
=== Kartu ''multi trip'' (KMT) ===
Baris 1.487:
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 5000|Tōkyō Metro 5000]] ====
 
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 5000|Tōkyō Metro 5000]]''' (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, namuntetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 5817F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017.
 
'''Daftar Rangkaian'''
Baris 1.546:
 
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 6000|Tōkyō Metro 6000]] ====
KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 6000|Tōkyō Metro 6000]]''' kedatangan 2011-2013 (6105F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, namuntetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun untuk kedatangan 2016 (6101F, 08F, 16F, 17F, 18F, 31F) dan 2017 (6119F, 20F, 21F, 24F, 29F, 32F) dioperasikan dengan formasi 10 kereta.
 
Susunan rangkaian ditampilkan pada tabel di bawah.
Baris 1.881:
==== KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000|Tōkyō Metro 7000]] ====
 
KRL eks [[Tōkyō Metro seri 7000|Tōkyō Metro 7000]], (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, namuntetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
 
# 17F/7117F: 7117-7217-7317-7417-7517-7617-7917-7017(7717 dan 7817 dilepas).Rangkaian ini memakai penomoran baru Kemenhub dengan nomor K1 1 10 01 (7117) sampai dengan K1 1 10 10 (7017).
Baris 1.907:
==== KRL i9000 KfW - INKA/Bombardier ====
 
[[KRL i9000|KRL i9000 (KfW)]] mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan [[kereta api Gajah Wong]] pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap rangkaian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K3 1 11 xx). Mulai bulan Oktober 2015 KRL KfW dihentikan operasionalnya dan mulai dikembalikan ke PT INKA untuk perbaikan. Istilah KfW berasal dari nama bank milik Pemerintah [[Jerman]], yakni "''[[Kreditanstalt für Wiederaufbau]]''". Saat ini, KRL KfW telah beroperasi kembali, namuntetapi di lintas yang tidak terlalu padat atau hanya sebagai feeder. Sebagian KRL KfW masih disimpan di Dipo KRL Depok dan di PT INKA.
 
{| class="wikitable" summary="方面別編成表" style="text-align:center; margin-left:3em;"