Hartono Rekso Dharsono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 33:
Pada [[1969]], Pak Ton diangkat menjadi Duta Besar di [[Thailand]]. Tugas ini dijalaninya hingga [[1972]]. Ia kemudian diangkat menjadi Duta Besar di [[Kamboja]] ([[1972]]-[[1975]]). Ia kemudian menjadi Ketua Delegasi RI pada International Commission for Control and Supervision (ICCS) dalam upaya mengakhiri Perang Vietnam ([[1973]]-[[1975]])..
Pada [[1976]], ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal [[ASEAN]],
Setelah itu ia beralih ke swasta menjadi direktur utama PT. Propelat Bandung ([[1978]]-[[1980]]). Ia juga pernah menjadi Sekjen pada Forum Studi dan Komunikasi (Fosko) TNI Angkatan Darat.
Baris 49:
Sejak keluar dari LP Cipinang, Pak Ton menginap penyakit bronkitis. Ia kemudian menderita kanker. Setelah dua minggu dirawat di [[Rumah Sakit Advent Bandung]], ia menghembuskan napasnya yang terakhir pada pagi hari, [[5 Juni]] [[1996]]. Jenazahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum [[Sirna Raga]], Bandung, dengan upacara kemiliteran. H.R. Dharsono kehilangan haknya untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan karena ia pernah dipenjarakan selama lebih dari satu tahun.
Pemakamannya di tempat pemakaman umum ini sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan teman-teman dekat Pak Ton. [[Ali Sadikin]], misalnya, menyatakan bahwa status Pak Ton tidak jelas. Memang ia pernah dipenjarakan,
== Keluarga ==
|