Bronisław Malinowski: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k analisa → analisis |
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 5:
== Biografi ==
Malinowski lahir di [[Kraków]], [[Austria-Hungaria]] ([[Polandia]] saat ini) dalam sebuah keluarga ekonomi menengah-atas. Ayahnya adalah seorang profesor dan ibunya adalah putri dari keluarga seorang tuan tanah. Pada masa kecilnya, ia adalah seorang yang pesakitan dan lemah,
Pada tahun [[1914]] ia pergi ke [[Papua New Guinea|Papua]] (Papua New Guinea saat ini]]) dan melakukan penelitian di Mailo dan kemudian, yang lebih terkenal, di [[Kepulauan Trobriand]]. Ia sempat mendapatkan masalah pada penelitian itu. [[Perang Dunia I]] pecah, dan sebagai orang Polandia yang berada di teritori Inggris, ia ditahan dan tidak diperbolehkan untuk meninggalkan wilayah itu. Setelah beberapa lama, ia kemudian memutuskan untuk mempelajari suku pribumi Trobrainders dan tinggal bersama komunitas mereka hingga akhirnya ia dapat menguasai bahasa mereka, menjalin persahabatan dengan penduduk dan bahkan dikabarkan menjalin cinta dengan seorang wanita pribumi. Dalam periode itu lah ia mulai melakukan penelitian di [[cincin Kula|Kula]] dan menghasilkan teori ''[[Participant observation]]'' yang menjadi salah satu kunci metodologi antropologi saat ini. Patut diakui bahwa tanpa adanya perang dan terisolasinya Malinowski, teori yang banyak memengaruhi antropologi modern itu tak akan pernah ada.
Baris 14:
== Malinowski dan Institusi Kula ==
Selama tinggal dan melakukan penelitiannya di papua Nugini, Malinowski tinggal berdampingan dengan suku Trobriand dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih 4 tahun (antara tahun 1915 sampai 1918). Malinowski menerbitkan beberapa buku berkenaan dengan analisis tata sosial suku Trobriand,
Dalam buku ini Malinowski mengalisa dan menjelaskan secara rinci budaya Kula, adat tukar menukar hadiah yang dilakukan suku Trobriand dan suku bangsa lain yang tinggal di pulau berdekatan dengan mereka. Kula mengedarkan pertukaran dua jenis benda yang dilansir dalam dua arah yang berlawanan, kalung panjang terbuat dari kulit kerang merah yang disebut Soulava, dan gelang-gelang dari kulit kerang putih yang disebut Mwali.<ref>Pip Jones, Pengantar Teori-Teori Sosial, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2009), halaman 60.</ref>
|