Nambi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-duka cita +dukacita)
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 39:
Pendapat tersebut tidak sesuai dengan naskah prasasti Kudadu tahun [[1294]] yang menyebut Arya Wiraraja dan Pranaraja sebagai dua orang tokoh yang berbeda. Keduanya sama-sama menjabat sebagai ''pasangguhan'', di mana masing-masing bergelar ''Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka'' dan ''Rakryan Mantri Pranaraja Mpu Sina''.
 
Selain itu, ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'' menyebut Arya Wiraraja adalah ayah dari [[Ranggalawe]] (alias Arya Adikara), yaitu saingan politik Nambi. Versi ini diperkuat oleh prasasti Kudadu (1294) yang menyebut adanya nama Arya Adikara dan Arya Wiraraja dalam daftar pejabat [[Majapahit]], namuntetapi keduanya tidak ditemukan lagi dalam prasasti Sukamerta (1296), sedangkan nama Pranaraja Mpu Sina masih dijumpai.
 
Alasan yang bisa diajukan ialah, setelah kematian Ranggalawe tahun 1295, Arya Wiraraja merasa sakit hati dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ''pasangguhan''. Ia kemudian mendapatkan daerah [[Lumajang|Lamajang]] sesuai janji [[Raden Wijaya]] pada masa perjuangan. Adapun Pranaraja Mpu Sina diperkirakan juga berasal dari Lamajang. Sesudah pensiun, ia kembali ke daerah itu sampai akhir hayatnya pada tahun [[1316]].ang di daerah tempat kekuasaan Arya Wiraraja yang merupakan ayahnya.