Agustinus dari Hippo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menghapus dari 100 Tokoh menurut Michael H. Hart
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 278:
 
=== Dalam filsafat ===
Filsuf [[Bertrand Russell]] terkesan dengan permenungan Agustinus mengenai hakikat dari waktu yang tertulis di dalam ''[[Pengakuan-pengakuan Agustinus|Pengakuan-Pengakuan]]'', memandangnya lebih baik daripada versi [[Immanuel Kant]] yang menganggap waktu adalah subjektif.<ref>{{en}} Bertrand Russell, ''[[A History of Western Philosophy]]'', 1946, reprinted Unwin Paperbacks 1979, pp. 352–353.</ref> Para teolog Katolik umumnya mengikuti keyakinan Agustinus bahwa Allah hadir [[keabadian|di luar waktu]] dalam "masa kini yang kekal"; bahwa waktu hanya terdapat di dalam alam ciptaan karena waktu hanya dapat dirasakan dalam dimensi ruang, yaitu melalui gerak dan perubahan.<ref>''Pengakuan-Pengakuan'', Kitab XI-XIII : Renungan Kitab Kejadian dan Nilai Rohani Penciptaan</ref> Permenungan Agustinus tentang hakikat waktu terkait erat dengan pertimbangannya mengenai kemampuan [[ingatan]] manusia. [[Frances Yates]] dalam studinya pada tahun 1966, ''[[The Art of Memory]]'' (Seni Daya Ingat), berpendapat bahwa suatu paragraf singkat dari ''Pengakuan-Pengakuan'', X-VIII.12, di mana Agustinus menuliskan tentang perjalanan menaiki suatu tangga dan memasuki bidang ingatan yang sangat luas,<ref>{{la}}{{en}} [http://www.stoa.org/hippo/comm10.html#CB10C8S12 Confessiones Liber X: commentary on 10.8.12]</ref> jelas menunjukkan bahwa orang-orang Romawi kuno memahami bagaimana menggunakan metafora spasial dan arsitektural sebagai suatu teknik [[mnemonik]] untuk mengelola sejumlah besar informasi.
 
[[Berkas:Vergós Group - Saint Augustine Meditates on the Trinity when the Child Jesus Appears before him - Google Art Project.jpg|jmpl|''Santo Agustinus Bermenung tentang Trinitas ketika [[Kanak-kanak Yesus|Kanak-Kanak Yesus]] Menampakkan Diri di Hadapannya'', karya Keluarga Vergós.]]