Władysław II Jagiełło: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 29:
== Kehidupan Awal ==
=== Lituania ===
Tidak banyak yang diketahui mengenai kehidupan awal Jogaila, dan bahkan tanggal kelahirannya tidak jelas. Sebelumnya para sejarawan menyatakan tahun kelahirannya adalah tahun 1352, namuntetapi beberapa penelitian baru menyebutkan tahun lainnya, yaitu tahun 1362.<ref name="tęgowski">{{Harvnb|Tęgowski|1999|pp=124–125}}</ref> Ia merupakan keturunan dari wangsa Gediminaičiai dan kemungkinan dilahirkan di [[Vilnius]]. Orangtuanya adalah [[Algirdas]], Adipati Agung Lituania, dan istri keduanya, [[Uliana Alexandrovna dari Tver|Uliana]], putri [[Aleksandr Mikhailovich dari Tver|Aleksandr I]], Pangeran Agung [[Tver]].
 
Wilayah Adipati Agung Lituania yang diwarisi kepada Jogaila pada tahun 1377 adalah entitas politik yang terdiri dari dua negara terkemuka tapi memiliki sistem politik yang sangat berbeda: etnik Lituania di barat-utara dan wilayah [[Rutenia]] yang luas, bekas wilayah [[Rus Kiev]] yang terdiri dari wilayah modern Ukraina, Belarus, dan Rusia bagian barat.<ref name="stone"/> Mulanya, Jogaila sepertin ayahnya memusatkan pemerintahannya di selatan dan timur Lituania, dan pamannya, Kęstutis, [[Wilayah Adipati Trakai|Adipati Trakai]], tetap memerintah di wilayah barat-utara.<ref group=nb>Some historians have called this system a diarchy ({{Harvnb|Sruogienė-Sruoga|1987}}; {{Harvnb|Deveike|1950}}). However, Rowell suggests that the nature of this dual rule "...reflects political expediency; it certainly does not meet the formal definition of diarchy as 'rule by two independent authorities'...those two leaders were not equal: the grand duke in Vilnius was supreme" ({{Harvnb|Rowell|1994|p=68}}).</ref> Namun bagaimanapun juga, suksesi Jogaila segera menempatkan sistem pemerintahan ganda ini di bawah tekanan.<ref name="Bojtar"/>
 
Pada awal pemerintahannya, Jogaila disibukkan dengan ketidaktenangan wilayah-wilayah Rus Lituania. Pada tahun 1377–78, [[Andrius Algirdaitis]], putra sulung Algirdas, menentang otoritas Jogaila dan berupaya untuk menjadi Adipati Agung. Pada tahun 1380, Andrius dan saudaranya yang lain, [[Dmitrijus Algirdaitis|Dmitrijus]], berpihak dengan Pangeran [[Dimitrii Ivanovich Donskoi|Pangeran Dimitrii dari Moskwa]] menentang aliansi Jogaila dengan emir [[Mamai]], khan "de facto" [[Angkatan Emas]].<ref name="plokhy"/> Jogaila gagal mendukung Mamai, keluyuran disekitar medan perang, yang menyebabkan kekalahan telak pasukan Mamai di tangan Pangeran Dmitrii di dalam [[Pertempuran Kulikovo]]. Kemenangan Muscovite cukup bagus atas Golden Horde di dalam jangka panjang, namuntetapi, merupakan awal peningkatan kekuasaan [[Wilayah Adipati Agung Moskwa]], sehingga dalam waktu seabad menjadi saingan masa depan yang paling serius dan ancaman terhadap integritas, kesejahteraan dan kelangsungan hidup Lituania. Namun, pada saat itu Muscovy sangat lemah oleh kerugian besar yang diderita selama pertempuran terkenal dan dengan demikian pada tahun yang sama Jogaila bebas untuk memulai perjuangan supremasi dengan Kęstutis.
 
Di barat-utara, Lituania menghadapi serbuan militer konstan dari [[Ordo Teutonik]] yang didirikan setelah tahun 1226 untuk berperang dan memindahkan paganisme [[Suku Baltik]], [[Prusia]], [[Yotvingia]] dan [[Lituania]]. Pada tahun 1380, Jogaila diam-diam menyimpulkan rahasia [[Perjanjian Dovydiškės]], yang ditujukan menentang Kęstutis.<ref name="Bojtar"/> Ketika Kęstutis memergoki rencana tersebut, [[Perang Sipil Lituania (1381–1384)|Perang Sipil Lituania]] dimulai. Ia merampas Vilnius, menggulingkan Jogaila, dan mengumumkan dirinya sendiri adipati agung sebagai gantinya.<ref name="Jones"/> Pada tahun 1382, Jogaila memberontak dari vasal ayahnya dan menghadapi Kęstutis didekat Trakai. Kęstutis dan putranya [[Vytautas Didysis]] memasuki perkemahan Jogaila untuk negosiasi namun ditipu dan dipenjara di [[Puri Kreva]], dimana Kęstutis ditemukan tewas, kemungkinan dibunuh, seminggu kemudian.<ref name="bojtár1"/> Vytautas melarikan diri ke benteng Teutonik [[Malbork|Marienburg]] dan dibaptis disana dengan nama Wigand.<ref name="Jones"/>
Baris 54:
Władysław II Jagiello dan Ratu Jadwiga memerintah sebagai rekan-pemimpin; dan meskipun Jadwiga kemungkinan hanya memiliki sedikit kekuasaan yang sesungguhnya, ia aktif di dalam kehidupan politik dan kebudayaan Polandia. Pada tahun 1387, ia memimpin dua ekspedisi militer yang sukses ke [[Rutenia Merah]], memulihkan wilayah-wilayah ayahnya [[Lajos I dari Hongaria]] yang dipindahkan dari Polandia ke Hongaria, dan mengamankan penghormatan [[Petru I Muşat dari Moldavia|Petru I, Voivode Moldavia]].<ref name="Jasienica"/> Pada tahun 1390, ia juga secara pribadi membuka negosiasi-negosiasi dengan Ordo Teutonik. Namun kebanyakan tanggung jawab politik, jatuh ke tangan Jagiello, dengan Jadwiga menghadiri aktivitas kebudayaan dan sosial yang ia masih dihormati.<ref name="Jasienica"/>
 
Tak lama setelah aksesi Jagiello ke atas tahta Polandia, Jagiello menjamin [[Vilnius]] sebagai sebuah kota piagam seperti [[Kraków]], yang dimodelkan pada [[Hak Magdeburg]]; dan Vytautas mengeluarkan sebuah hak istimewa kepada komunitas Yahudi di [[Trakai]] dengan kondisi-kondisi hak istimewa yang hampir sama dengan hak bangsa Yahudi di Polandia pada masa pemerintahan [[Bolesław yang Saleh]] dan [[Kazimierz III yang Agung]].<ref name="Jasienica-legal"/> Kebijakan Władysław mempersatukan dua sistem hukum yang parsial dan tidak merata pada awalnya, namuntetapi mencapai pengaruh yang abadi.<ref name="Jasienica"/> Pada saat [[Uni Lublin]] tahun 1569, tidak terdapat banyak perbedaan di antara sistem administratif dan peradilan yang berlaku di Lituania dan Polandia.<ref name="dvornik4"/>
 
Salah satu efek dari langkah-langkah Jagiello adalah untuk memajukan umat Katolik di Lituania dengan mengorbankan elemen-elemen Ortodoks; misalnya pada tahun 1387 dan 1413, tahun 1387 dan 1413, misalnya, bangsawan Katolik Lituania diberikan hak hukum dan politik khusus untuk menolak bangsawan Ortodoks.<ref name="magocsi"/> Karena proses ini mengalami momentum yang disertai dengan munculnya kedua identitas Rus dan Lituania pada abad ke-15.<ref name="plokhy-98"/>
Baris 61:
[[Berkas:Vytautas the great.jpg|jmpl|kiri|[[Vytautas yang Agung]]]]
 
Pembaptisan Jagiello gagal sepenuhnya untuk mengakhiri [[perang salib]] Ordo Teutonik, yang menyatakan bahwa pertobatannya palsu, bahkan mungkin bid'ah, dan memperbaharui serangan mereka dengan dalih bahwa [[paganisme]] tetap tinggal di Lituania.<ref name="Jones"/><ref name="Housley"/> Akan tetapi sekarang Ordo merasa lebih sulit untuk mempertahankan penyebab perang salib dan menghadapi ancaman yang tumbuh atas keberadaannya yang ditimbulkan oleh Kerajaan Polandia dan Lituania aliansi Kristen sejati.<ref name="Sedlar"/><ref name="turnbull"/> Władysław mensponsori pembentukan [[Keuskupan Agung Vilnius|keuskupan Vilnius]] dibawah pimpinan [[Uskup Vilnius|Uskup]] [[Andrzej Jastrzębiec]], mantan pengaku iman [[Erzsébet dari Hongaria]]. Keuskupan yang termasuk Samogitia, sebagian besar dikuasai oleh Ordo Teutonik, adalah bawahan keuskupan [[Gniezno]] dan bukan bawahan Teutonik [[Königsberg]].<ref name="Jones"/> Keputusan tersebut mungkin tidak memperbaiki hubungan Władysław dengan Ordo, namuntetapi disajikan untuk memperkenalkan hubungan yang lebih erat di antara Lituania dan Polandia, memungkinkan gereja Polandia untuk bebas membantu mitranya Lituania.<ref name="Kłoczowski"/>
 
Pada tahun 1389, pemerintahan Władysław di Lituania menghadapi tantangan yang dihidupkan kembali oleh Vytautas, yang marah kekuasaan diberikan kepada [[Skirgaila]] di Lituania dengan mengorbankan warisan sendiri.<ref name=Mick/> Vytautas memulai [[Perang Sipil Lituania (1389–1392)|perang sipil di Lituania]], dengan tujuan untuk menjadi Adipati Agung. Pada tanggal 4 September 1390, pasukan gabungan Vytautas dan Guru Besar Teutonik, [[Konrad dari Wallenrode]], yang mengepung Vilnius, yang dipegang oleh wali Władysław Skirgaila dengan gabungan pasukan Polandia, Lituania dan Rutenia.<ref name="Bojtar"/> Meskipun Ordo mengangkat pengepungan puri setelah sebulan, mereka menjadikan luar kota puing-puing. Konflik berdarah ini akhirnya menimbulkan penghentian sementara pada tahun 1392 dengan [[Perjanjian Ostrów]], dimana Władysław menyerahkan pemerintahan Lituania kepada sepupunya sebagai imbalan perdamaian: Vytautas memerintah Lituania sebagai Adipati Agung (''magnus dux'') sampai kematiannya, dibawah kedudukan maharaja Adipati Tinggi (''dux supremus'') dari seorang bangsawan Polandia.<ref name="rowell"/> Skirgaila pindah dari [[Wilayah Adipati Trakai]] menjadi pangeran Kiev.<ref name="stone5"/> Vytautas menerima status barunya namun terus menuntut perpisahan Lituania sepenuhnya dari Polandia.<ref name="Jasienica"/><ref name="Dvornik"/>
Baris 70:
Pada tanggal 22 Juni 1399, Jadwiga melahirkan seorang putri, yang dibaptis sebagai Elżbieta Bonifacia; namun dalam waktu sebulan ibu dan anak itu meninggal, yang menjadikan Władysław sebagai penguasa tunggal di Kerajaan Polandia dan tanpa pewaris atau legitimasi banyak untuk memerintah kerajaan. Kematian Jadwiga merusak hak Władysław bertahta; dan akibatnya konflik-konflik lama di antara bangsawan [[Małopolska]], yang umumnya simpati kepada Władysław, dan bangsawan dari [[Wielkopolska]] mulai muncul ke permukaan. Pada tahun 1402, Władysław menjawab gemuruh melawan kekuasaan dengan menikahi [[Anna dari Celje]], cucu perempuan [[Kazimierz III yang Agung]], perjodohan politik yang kembali melegitimasi pemerintahannya.
 
[[Uni Vilnius dan Radom]] pada tahun 1401 menkonfirmasikan status Vytautas sebagai adipati agung dibawah kemaharajaan Władysław, sementara memastikan gelar Adipati Agung kepada ahli waris Władysław daripada rakyat Vytautas: apabila Władysław mangkat tanpa keturunan, maka bangsawan Lituania akan memilih seorang penguasa baru.<ref name="Jasienica-103"/><ref name="stone-11"/> Karena belum terdapatnya ahli waris yang dihasilkan, implikasi tindakan itu tidak terduga, namuntetapi menempa ikatan Polandia dan Lituania dan bangsawan permanen [[aliansi defensif]] di antara kedua negara, yang memperkuat tangan Lituania untuk perang baru melawan Ordo Teutonik di mana Polandia secara resmi tidak ambil bagian.
 
Pada akhir tahun 1401, perang baru melawan Ordo membuat sumber daya Lituania kewalahan, yang menemukan diri mereka berjuang pada dua sisi depan setelah pemberontakan di provinsi-provinsi timur. Salah satu saudara Władysław, [[Švitrigaila]] yang tidak puas, menggunakan kesempatan ini untuk membangkitkan pemberontakan di belakang garis dan menyatakan dirinya sendiri adipati agung.<ref name="Housley"/> Pada tanggal 31 Januari 1402, ia mempersembahkan dirinya sendiri di [[Malbork|Marienburg]], dimana ia memenangkan dukungan Ordo dengan konsesi yang mirip yang dibuat oleh Jogaila dan Vytautas selama kontes kepemimpinan sebelumnya di Wilayah Adipati Agung.<ref name="Jasienica-103"/>