Keraton Kasepuhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k aktifitas → aktivitas |
|||
Baris 127:
== Sejarah [[kesultanan Kasepuhan]] ==
Pada masa kepemimpinan ''Sultan Sepuh V Sultan Sjafiudin Matangaji'', ''Sultan Sepuh V'' melakukan banyak perbaikan pada kompleks [[Taman sari Gua Sunyaragi]] yang digunakan sebagai tempat mengkhusukan diri kepada Allah swt sekaligus markas besar prajurit kesultanan dan gudang serta tempat pembuatan senjata, disamping [[Taman sari Gua Sunyaragi]], [[kesultanan Kasepuhan]] memiliki markas prajurit lainnya, yaitu di [[Matangaji, Sumber, Cirebon|desa Matangaji]] yang sekarang masuk dalam wilayah administrasi [[Sumber, Cirebon|kecamatan Sumber]], [[kabupaten Cirebon]].
Pada tahun 1852, Pangeran Adiwijaya yang kelak menjadi ''wali'' bagi Pangeran Raja Satria, membangun kembali dan memperkuat [[Taman air Gua Sunyaragi]], dia memperkjakan seorang aristek beretnis tionghoa, namun kemudian arsitek tersebut ditangkap dan dipaksa mengatakan seluk-beluk [[Taman air Gua Sunyaragi]] kepada Belanda untuk kemudian dibunuh. Terbongkarnya
== Silsilah ==
|