Tionghoa Benteng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot: Mengganti Cina_Benteng.JPG dengan Cina_Benteng_wedding.jpg
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 37:
Sebagian di antara warga Tionghoa Benteng yang bermarga 王 "Wang" (Hokkien: Ong) adalah keturunan dari keluarga kekaisaran Dinasti Qing (clan Manchu Aisin-Giorio atau Aixinjueluo dalam bahasa mandarin). Mereka adalah keturunan dari anak haram hasil hubungan gelap Kaisar Qianlong dengan seorang gadis cantik bermarga Oog di provinsi Fujian. Karena sang Kaisar tidak mau hubungan gelapnya diketahui publik, maka untuk menyembunyikan fakta tersebut, anak hasil hubungan haram tersebut diberi nama marga Wang (王).
 
王 (Hokkien: Ong) adalah karakter Mandarin untuk "raja", yang digunanakan untuk orang yang merupakan keturunan penguasa, namuntetapi tidak pernah berkuasa. Informasi yang salah menyatakan mereka menggunakan marga Ong karena ibu dari anak haram itu juga bermarga Ong, namuntetapi sebenarnya ini adalah sebuah kebetulan. Nama marga Wang pertama kali digunakan oleh Keluarga Zi (penguasa Dinasti Shang), kemudian oleh Keluarga Ji (penguasa Dinasti Zhou) saat mereka sudah tidak berkuasa lagi.
 
Namun tidak semua orang Tionghoa Benteng bermarga Ong adalah keturunan Aixinjueluo. Keturunan Kaisar Qianlong kini mengggunakan nama Indonesia Wangsa Mulya /Wangsa Mulia, untuk membedakan diri dari marga Ong yang lain. Nama Wangsa Mulia sendiri berasal dari bahasa sanskerta, Wangsa (dinasti), dan Mulia (murni) apabila diterjemahkan ke bahasa inggris menjadi "Pure Dynasty". Sedangkan kata "Qing" sendiri berarti "pure". Sehingga secara harafiah Wangsa Mulia dalam Bahasa Sansekerta berarti "Qing Dynasty".
 
Seiring waktu, kebanyakan orang dari keluarga Wangsa Mulya tidak menyadari kalau mereka adalah keturunan Dinasti Qing, namuntetapi bagimanapun juga darah dan napas Kekaisaran Qing Raya tetap mengalir pada diri mereka. Mereka hidup modern namun memegang teguh sifat ultra-konservatif seperti feodalisme dan anti-feminisme. Informasi terbaru menyatakan mereka mewarisi Ketuantanahan luas yang meluputi daerah yang sekarang adalah sebagian dari BSD dan Gading Serpong.
 
Sejarah mengenai Tionghoa Benteng dapat dilihat di Museum Benteng Heritage, Pasar Lama, Tangerang.