Qaboos dari Oman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 30:
Dalam beberapa tahun terakhir, Oman telah mengambil kebijakan ke arah [[demokrasi]]. Pemilihan parlemen secara bebas dan adil telah menghadirkan kandidat dan suara perempuan. Atas dukungan tersebut, Sultan kemudian bersumpah untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Banyak keputusan yang diambil di dalam negeri dilaksanakan melui konsensus dengan pemerintahan federal, provinsi, lokal, dan wakil-wakil suku.
 
Tahun [[1992]] (1412H), Sultan Qaboos memerintahkan pembangunan [[masjid]] di [[wilayat]] Bausher di ''muhafazah'' Muscat. Ketika Sultan naik tahta pada [[1970]], ia telah mendirikan sebuah masjid sederhana di Muscat, namuntetapi pada [[1992]], ia meminta dibuatkan rancangan untuk masjid terbesar di dunia. Masjid tersebut dibuat berdasarkan seni dan arsitektur Islami yang terbaik yang bukan hanya dari satu negara atau satu tradisi Islam saja. Sebagai ciri khas gaya pemerintahan Sultan Qaboos, masjid agung ini maupun 2.000 masjid lainnya dibangun dengan dana pribadi Sultan.
Pada [[5 Mei]] [[2001]], setelah empat tahun pembangunan yang dikerjakan oleh 600 pekerja selama 12 juta jam kerja untuk menyelesaikan karpetnya saja, Sultan Qaboos bersujud untuk bersembahyang di hamparan karpet buatan tangan terbesar di dunia, di dalam masjid yang terbesar pula di dunia.