Penyakit autoimun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 18:
Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) contohnya [[azatiopirin]], [[klorambusil]], siklofosfamid, [[mikofenolat]], dan [[metoreksat]]. [[Kortikosteroid]] seperti [[prednison]] sering diberikan secara oral, yang mampu mengurangi radang sebaik menekan sistem kekebalan tubuh. Kortikosteroid yang digunakan dalam jangka panjang memiliki banyak efek samping.
 
[[Etanercept]], [[infliximab]], dan [[adalimumab]] adalah contoh obat-obat yang menghalangi aksi [[Faktor nekrosis tumor-alfa]] (TNF). Obat ini sangat efektif dalam mengobati [[artritis reumatoid]] (RA), namuntetapi bisa menyebabkan efek pada tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi.<ref>{{cite journal | vauthors = Cantini F, Niccoli L, Goletti D | title = Adalimumab, etanercept, infliximab, and the risk of tuberculosis: data from clinical trials, national registries, and postmarketing surveillance | journal = J Rheumatol Suppl. | volume = 91 | issue = | pages = 47-55 | year = 2014 | pmid = 24789000 | doi = 10.3899/jrheum.140102}}</ref>
 
Obat lain bertarget pada [[sel darah putih]] yaitu [[abatacept]] yang menghalangi pengaktifan sel T dan dipakai pada RA. [[Rituximab]], suatu obat antikanker juga efektif dalam pengobatan RA.