Mieszko II Lambert: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 26:
'''Mieszko II Lambert''' (tahun 990 – 10/11 Mei 1034) merupakan seorang Raja [[Polandia]] pada tahun 1025–1031, dan Adipati dari tahun 1032 sampai kematiannya.
 
Ia merupakan putra kedua [[Bolesław I|Bolesław I Chrobry]], namuntetapi putra tertua yang lahir dari istri ketiganya [[Emnilda]], putri [[Dobromir]], Adipati [[Lausitz]]. Ia barangkali dinamakan sama seperti kakek paternalnya, [[Mieszko I dari Polandia|Mieszko I]]. Nama keduanya, Lambertus, kadangkala secara tidak sengaja dianggap sebagai nama kecil, diberikan kepadanya sebagai manisfestasi kultus [[Lambert dari Maastricht|Santo Lambertus]]. Juga, mungkin nama ini dipilih dari saudara tiri laki-laki Bolesław I [[Lambert Mieszkowic|Lambert]]. Diharapkan pilihan nama ini bagi anak lelakinya adalah sebuah ekspresi hubungan hangat di antara Bolesław I dan ibu tirinya, Oda.<ref>Jasiński K. ''Rodowód pierwszych Piastów'', p. 114</ref>
 
Ia mengorganisasikan dua serangan untuk menghancurkan ke [[Sachsen]] pada tahun 1028 dan 1030. Kemudian melancarkan perang defensif melawan pangeran-pangeran Jerman, Bohemia dan Kiev. Mieszko II terpaksa melarikan diri dari negaranya pada tahun 1031 setelah serangan [[Jarizleifr I dari Kiev]], yang ditaruh di atas tahta Polandia saudara tirinya [[Bezprym]]. Mieszko mengungsi ke Bohemia, di mana ia ditawan oleh Adipati [[Oldrich dari Bohemia|Oldrich]]. Pada tahun 1032 ia mendapatkan kekuasaan di salah satu dari ketiga distrik. Negara yang bersatu, namuntetapi ia berhasil memainkan struktur kekuasaan yang stabil. Pada saat itu, turun dari akuisisi teritorial Polandia ayahnya: [[Milsko]], [[Lausitz]], [[Rutenia Merah]], [[Moravia]] dan [[Slowakia]].
 
Mieszko II sangat berpendidikan pada zaman itu. Ia dapat membaca dan menulis, dan mengetahui baik bahasa [[Bahasa Yunani|Yunani]] dan [[bahasa Latin|Latin]]. Ia secara tak adil diketahui sebagai Mieszko II ''Gnuśny'' ("Pemalas," atau "Mandeg"). Ia mendapat julukan tersebut dari cara malangnya masa pemerintahannya berakhir; namun pada mulanya ia bertindak sebagai penguasa yang terampil dan berbakat.