Sungai Lamandau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 26:
 
== Hidrologi ==
Sungai Lamandau mengalir di bagian selatan&nbsp;[[Kalimantan Tengah]], melintasi&nbsp;[[Pangkalan Bun]], bermuara ke&nbsp;[[Laut Jawa]] di dekat [[Kumai, Kotawaringin Barat|Kumai]] pada koordinat&nbsp;{{Coord|2|51|20|S|111|43|14|E}}. Anak sungai utamanya, Sungai&nbsp;Kotawaringin&nbsp; dikenal dengan nama ini setelah pertemuan di bawah [[Nanga Bulik, Bulik, Lamandau|desa Nanga Bulik]]. Anak sungai lain termasuk&nbsp;[[Sungai Arut]], di mana hulunya mencapai lokasi kota&nbsp;[[Pangkalan Bun]]. Sementara hilir sungai melintasi daerah yang padat penduduknya, bagian hulu memiliki kawasan hutan bersambungan yang merupakan habitat Orangutan.<ref name="Rijksen & Meijaard"/>&nbsp;Kota Kotawaringin&nbsp;di sebelah barat Sungai Lamandau adalah ibukotaibu kota kuno dari suatu Kesultanan.<ref name="Dalton">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=euw9woDFzQEC&q=Lamandau+River&dq=Lamandau+River&hl=en&ei=vPDNTMHpLojRcYSjvNAO&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CC4Q6AEwATgK|title=Indonesia|last=Dalton|first=Bill|publisher=Passport books|year=1992|isbn=0-8442-9692-9|page=279|access-date=2010-11-01}}</ref> Sejumlah anak sungai lainnya adalah Sungai Bulik, Sungai Samaliba, Sungai Sebelimbingan, dan Sungai Dawak.
 
Daerah resapan Sungai Lamandau terdiri dari distrik barat [[Kalimantan Tengah]] dan [[Kabupaten Kotawaringin Barat]]. Kotawaringin Barat memiliki populasi 200.000 orang yang meliputi orang Dayak Tuman (sekitar 33%) yang beragama&nbsp;Kristen. Ibu kota kabupaten ini adalah [[Pangkalan Bun]], yang memiliki suatu sub-distrik, daerah tradisional&nbsp; Dolang, dekat dengan kota Kundangan di mana 7000 orang Dayak berdiam di sekitar 100 [[Rumah panjang|rumah adat "rumah panjang"]] yang tersebar di 19 desa.<ref>{{Cite web|url=http://www.indahnesia.com/indonesia/KATSTR/travel.php+Catchment+area+of+Lamandau+River&cd=5&hl=en&ct=clnk&gl=in&client=firefox-a|title=Travel New asphalt and old totems|publisher=Discover Indonesia Online|access-date=2010-11-01}}</ref>