Kurmanbek Bakiyev: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 39:
Dia mulai berkuasa setelah [[Revolusi Tulip]] (juga disebut Revolusi Kirgizia 2005, Revolusi Merah Jambu, Revolusi Sutera, atau Revolusi Kuning Muda). Revolusi ini dipicu oleh merajalelanya korupsi dan nepotisme di dalam pemerintahan Presiden Askar Akayev. Tudingan adanya kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan umum parlemen yang menguntungkan partai pemerintah seperti Partai Nasional Demokratik.
 
Peristiwa puluhan ribu rakyat di ibukotaibu kota Bishkek menandai berakhirnya pemerintahan Askar Akayev yang berkuasa sekitar 15 tahun. Rakyat mengambil alih istana, kantor pemerintah, dan objek-objek vital lainnya. Bahkan, Askar Akayev melarikan diri ke Kazakhstan tetapi dilaporkan berada di Rusia. Mundurnya Askar Akayev pada [[24 Maret]] [[2005]] menghantarkan tokoh oposisi bernama Kurmanbek Saliyevich Bakiyev sebagai perdana menteri sekaligus merangkap sebagai Presiden Republik [[Kirgizstan]].
 
Dia juga dilantik sebagai [[Perdana Menteri Kirgizstan]] oleh Parlemen Kirgizstan setelah jatuhnya pemerintahan Akayev dalam revolusi tersebut. Bakiyev adalah ketua [[Gerakan Rakyat Kirgizstan]] dan pernah menjabat gubernur [[Chuy Oblast]] antara [[April]] [[1997]]-[[Desember]] [[2000]] dan Perdana Menteri ([[21 Desember]] 2000-[[22 Mei]] 2002). Ia memenangkan [[Pemilihan Umum Presiden Kirgizstan 2005|pemilu presiden]] yang dilaksanakan pada [[10 Juli]] [[2005]] dengan perolehan suara sekitar 88%.