Kalimantan Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 71:
Menurut [[Hikayat Malaysia, Brunei, dan Singapore]] wilayah yang tidak bisa dikuasai dari kerajaan Hindu sampai kesultanan Islam di Kalimantan Barat adalah kebanyakan dari Kalimantan Barat seperti Negeri Sambas dan sekitarnya, dan menurut Negara Brunei Darussalam [[Hikayat Banjar]] adalah palsu dan bukan dibuat dari kesultanan Banjar sendiri melainkan dari tangan-tangan yang ingin merusak nama Kalimantan Barat dan disebarluaskan keseluruh Indonesia sampai saat ini, karena menurut penelitian para ahli psikolog di dunia Negeri Sambas tidak pernah kalah dan takluk dengan Negara manapun.
 
Pada zaman pemerintahan [[Hindia Belanda]] berdasarkan Keputusan [[Gubernur Jenderal]] yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukotaibu kota wilayah administratif ''Gouvernement'' [[Borneo]] berkedudukan di [[Banjarmasin]] dibagi atas 2 Residentir, salah satu di antaranya adalah ''Residentie Westerafdeeling Van Borneo'' dengan ibukotaibu kota Pontianak yang dipimpin oleh seorang [[Residen]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=c8kUAAAAIAAJ&lpg=PA130&dq=Gouvernement%20van%20Borneo&pg=PA130#v=onepage&q=Gouvernement%20van%20Borneo&f=false De Nederlandsch-indische Strafvordering ]</ref>
 
Pada tanggal [[1 Januari]] [[1957]] Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah [[Kalimantan Selatan]] dan [[Kalimantan Timur]].