Kubilai Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 39:
== Dinasti Yuan ==
 
Kubilai Khan kemudian mengangkat dirinya bukan saja sebagai Khan dari [[Kekaisaran Mongolia]], namun juga sebagai Kaisar China, dan membangun [[Dinasti Yuan]] di tanah China. Ia lalu memerintahkan untuk memindahkan ibukotaibu kota Mongol ke [[Beijing]]. Pada saat itu kerajaan Mongol mencapai zaman keemasannya di mana pedagang dari China dapat pergi berdagang di Eropa dengan aman. Para pedagang Eropa yang haus akan kain sutra pun dapat datang membeli barang dagangan di China dengan aman tentram. [[Marco Polo]] dari [[Italia]] tiba di China pada masa Dinasti Yuan, dan pernah dijadikan gubernur oleh Kubilai Khan. Hal inilah menandakan perdagangan langsung pertama kalinya muncul antar Eropa dan China, di mana permintaan Eropa akan porselein, [[ukiran]], dan [[sutra]] dari China melaju tinggi.
 
Berbagai invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Asia Tenggara dilancarkan oleh pasukan-pasukan Kublai Khan. Tujuan utamanya ialah untuk memperluas pengaruh kekuasaan, melancarkan perdagangan dan menerima upeti dari negara-negara lain di Asia. Kekaisaran Dinasti Yuan mencapai batas terluasnya saat di bawah kekuasaan Kublai Khan, dengan penaklukan tuntasnya atas Dinasti Sung, yang terjadi pada tahun 1279.
Baris 63:
=== Invasi ke Annam (Vietnam Utara) ===
 
Kubilai Khan menaruh perhatiannya ke wilayah Asia tenggara setelah ia berhasil menguasai seluruh wilayah [[Asia Timur]]. Ia mulai mengirim duta besarnya kepada puluhan kerajaan kecil untuk meminta upeti tahunan. Namun hal itu tidak berlangsung baik, karena banyak kerajaan yang tidak mengenal Mongolia dan bahkan mempermalukan duta besar mereka. Pasukan Mongolia lalu dikirimkan untuk menghancurkan kerajaan [[Champa]], namun mereka tidak diperbolehkan untuk memasuki wilayah [[Annam]]. Hal ini menimbulkan amarah Kubilai Khan setelah pasukannya diserang secara tiba-tiba 1285. Pada tahun 1287 pasukan gelombang kedua tiba dan berhasil mengepung serta menghancurkan ibukotaibu kota Annam, [[Hanoi]]. Raja Annam berhasil kabur ke selatan. Iklim tropis yang panas dan lembap di daerah itu memaksa pasukan Mongol untuk meninggalkan keberhasilan mereka setelah merebut kota Hanoi. Pada tahun 1288 panglima Mongol merasa tidak puas dan menyerang wilayah Annam untuk ketiga kalinya. Walaupun raja Annam berhasil melarikan diri, ia sadar bahwa pasukan Mongol tidak akan pernah berhenti menyerang tanpa adanya perjanjian damai. Raja Annam kemudian mengakui kekuatan Mongol dan mengirimkan upeti.
 
=== Invasi ke Champa (Vietnam Selatan) dan Kamboja ===
Baris 75:
=== Invasi ke Myanmar ===
 
Invasi ini berlangsung dikarenakan duta besar Mongol yang dibunuh oleh raja Burma (Sekarang Myanmar). Kerajaan Burma pada saat itu sedang dalam zaman keemasan dengan memiliki pasukan yang berlimpah. Pasukan Burma pada umumnya berupa pasukan [[gajah]]. Namun hal itu tidak menjadi tantangan besar oleh pasukan Mongolia. Pada tahun 1277 dan 1283, pasukan Burma mengadakan invasi ketanah Mongolia di China untuk menunjukkan kekuatan mereka. Pasukan penghukum yang dipimpin oleh [[Tamerlane|Temur]] (cucu [[Kubilai Khan]]) meratakan ibukotaibu kota Burma, Pagan. Raja Myanmar berhasil kabur dari pertempuran tersebut, namun pada tahu 1287 seluruh wilayah Burma berada dalam kekuasaan [[Mongolia]].
 
=== Invasi ke Jawa ===