Peleton Pengintai Keamanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Pembentukan Satuan Khusus ini dibuat berdasarkan Surat perintah Pangdam Jaya No. Sprin/450-2/IV/1992 pada [[11 April]] [[1992]] tentang perintah Pelaksanaan tugas latihan dalam rangka penyiapan Satuan Khusus Kodam Jaya. Kemudian pada [[4 Juni]] [[1992]] terjadi perubahan dari SS44 A/T Kodam Jaya disesuaikan dengan Struktur Organisasi Brigif 1 Pam IbukotaIbu kota/Jaya Sakti, menjadi Tontaikam Brigif 1 Pam IbukotaIbu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.
 
Dengan demikian '''Peleton Pengintai Keamanan''' merupakan satuan setingkat peleton di bawah Detasemen Markas Brigade Infanteri (Denma Brigif) yang diharapkan memiliki kemampuan untuk menyajikan Intelijen dalam rangka mendukung tugas Brigif, baik dalam operasi intelijen, operasi tempur, baik dalam pembinaan teritorial maupun operasi bantuan.
 
Pada awalnya, penugasan tontaikam ini lebih dominan untuk menjaga kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan. Peleton ini sudah memiliki pengalaman dalam pengamanan, seperti KTT Non Blok 1992, APEC 1994, KTT OKI 1997, termasuk menjaga IbukotaIbu kota pada saat-saat kritis keamanan ketika berlangsung Pemilu dan Sidang Umum MPR 1998 serta Sidang Istemewa 1999.
 
Selain itu terdapat satu tugas yang cukup memberikan pengalaman tersendiri bagi para personel Tontikam adalah pengamanan kedatangan Presiden AS [[George W. Bush]] ke [[Bogor]] tahun lalu. Pengamanan orang nomor satu AS ini memang cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia pada saat itu.
Baris 14:
Tugas pengaman VVIP/VIP tidak terbatas pada wilayah ibukota [[Jakarta]]. Tontaikam belum lama ini ikut mengamankan kunjungan Presiden RI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan rombongan ketika melakukan kunjungan kerja ke [[Aceh]], pasca [[tsunami]]. Kebutuhan ini diperlukan karena di wilayah tersebut memang tidak memiliki satuan pengamanan yang spesifik seperti yang dimiliki Tontaikam.
 
Personel peleton ini disaring dari para prajurit tiga Batalyon Infanteri yang berada dibawah Brigif 1 Pam IbukotaIbu kota, melalui ujian yang sangat ketat. Para personel harus mengikuti test psikologi, kesehatan, kesamaptaan dan harus memiliki kemampuan bela diri (minimal sabuk biru). Bagi yang lulus seleksi, kemudian di didik selama dua bulan hingga memiliki kemampuan perorangan, seperti mahir menembak, sniper, bela diri dan menjinakkan bahan peledak ([[Jihandak]]).
 
== Pranala luar ==