Gedung Kesenian Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Ibukota → Ibu kota
Baris 13:
Gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini <ref> http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta </ref> Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), dan sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).
 
Selanjutnya tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Baru pada akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus IbukotaIbu kota Jakarta No. 24 tahun 1984).<ref> http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta </ref> Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi ''Gedung Kesenian Jakarta''. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi.<ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref> Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung.<ref> http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21 </ref>
 
== Fasilitas Gedung ==