Badak sumatra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 134:
</div>
 
Badak sumatramerupakan spesies badak yang paling vokal (banyak bersuara).<ref name=Acoustical/> Pengamatan terhadap spesies ini di kebun-kebun binatang memperlihatkan bahwa badak sumatrahampir terus menerus bersuara, dan diketahui bahwa mereka juga melakukannya di alam liar.<ref name=LitStud/> Badak sumatramengeluarkansumatra mengeluarkan tiga suara berbeda: ''eep'', "paus", dan "tiupan peluit". ''Eep'', berupa satu dengkingan pendek selama satu detik, merupakan suara yang paling umum. "Paus", dinamakan demikian karena kemiripannya dengan [[vokalisasi paus|vokalisasi]] [[paus bungkuk]], merupakan suara yang paling serupa dengan nyanyian dan kedua yang paling umum. Nada suara "paus" bervariasi dan berlangsung selama 4–7 detik. "Tiupan peluit" merupakan suara siulan selama 2 detik yang segera disusul dengan suatu semburan udara. "Tiupan peluit" adalah vokalisasi yang paling keras, cukup keras untuk membuat jeruji besi pada kandang kebun binatang di mana badak tersebut diamati menjadi bergetar. Maksud dari semua vokalisasi ini tidak diketahui, meskipun ada teori yang menyatakan bahwa mereka melakukannya untuk menyampaikan adanya bahaya, kesiapan secara seksual, dan lokasi, seperti halnya vokalisasi [[ungulata|hewan berkuku]] lainnya. "Tiupan peluit" dapat terdengar dari jarak yang sangat jauh, bahkan dalam semak lebat di mana badak sumatratinggal. Vokalisasi dengan volume serupa dari [[gajah]] terbukti dapat terdengar hingga jarak 9,8&nbsp;km dan "tiupan peluit" mungkin dapat terdengar sampai sejauh itu juga.<ref name=Acoustical>{{en}} {{cite journal | journal = Acoustics Research Letters Online | doi = 10.1121/1.1588271 | year = 2003 | title = Songlike vocalizations from the Sumatran Rhinoceros (''Dicerorhinus sumatrensis'') |url=http://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/117/1175856669.pdf| author1=von Muggenthaler, Elizabeth |author2=Paul Reinhart |author3=Brad Limpany |author4=R. Barton Craft | volume = 4 | issue = 3 | page = 83}}</ref> Badak sumatrakadang-kadang memilin anakan pohon yang tidak mereka makan. Perilaku ini diyakini sebagai suatu bentuk [[komunikasi hewan|komunikasi]], seringkali menandakan adanya persimpangan dalam suatu lintasan.<ref name=Borner/>
 
=== Reproduksi ===