Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 180.254.136.51 dan AABot) dan mengembalikan revisi 15017047 oleh Mimihitam
+pranala buku
Baris 87:
Menurut [[Tambo Minangkabau|tambo]], sistem adat Minangkabau pertama kali dicetuskan oleh dua orang bersaudara, [[Datuk Ketumanggungan]] dan [[Datuk Perpatih Nan Sebatang]]. Datuk Ketumanggungan mewariskan sistem adat Koto Piliang yang aristokratis, sedangkan Datuk Perpatih mewariskan sistem adat Bodi Caniago yang egaliter. Dalam perjalanannya, dua sistem adat yang dikenal dengan ''kelarasan'' ini saling isi mengisi dan membentuk sistem masyarakat Minangkabau.
 
Dalam masyarakat Minangkabau, ada tiga pilar yang membangun dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah ''Tungku Tigo Sajarangan''. Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang sama tingginya. Dalam masyarakat Minangkabau yang demokratis dan egaliter, semua urusan masyarakat dimusyawarahkan oleh ketiga unsur itu secara mufakat.<ref>{{cite book|last=Westenenk|first=L.C.|authorlink=|coauthors=|title=De Minangkabausche Nagari|publisher=Visser|year=1918|location=Weltevreden|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUBL07:000001645:pdf|doi=|isbn=|page=59|ref=Westenenk}}</ref>
 
=== Matrilineal ===