Kentang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan [[herba]] (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
 
[[Bunga]] sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3[[meterMeter|cm]]. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
 
== Persebaran ==
Menurut [[sejarahSejarah kentang|sejarahnya]], kentang berasal dari [[lembah]]-lembang [[dataran tinggi]] di [[Chili]], [[Peru]], dan [[Meksiko]]. Jenis tersebut diperkenalkan [[bangsa Spanyol]] dari Peru ke [[Eropa]] sejak tahun 1565. Semenjak itulah, kentang menyebar ke negara-negara lain -termasuk [[Indonesia]]-. Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, dimulai dengan penanaman di sekitar [[Cimahi]].<ref name=BP>Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). ''Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian''. '''7'''. hal. 45. [[Jakarta]]: [[LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]].</ref> Semenjak itu, kentang dapat ditemui pula di [[Priangan]] dan [[Gunung Tengger]]. Pada tahun [[1812]], kentang sudah dikenal dan dijual di [[Kedu]]. Sedangkan, di [[Sumatra]] tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, [[1811]]. Kentang tumbuh di pe[[gunung]]an dengan ketinggian antara 1000 [[mdpl]] hingga 2000 mdpl, pada [[tanah]] [[humus]]. Tanah bekas letusan [[gunung berapi]] yang berstruktur remah lebih disukai.<ref name=BP />
 
== Manfaat dan racun ==