Calvinisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
sesuai konsensus terakhir, replaced: Perancis → Prancis (6)
Baris 11:
Gereja-gereja Hervormd, dan juga Calvin, tergolong pada tahap kedua dari [[Reformasi Protestan]], ketika gereja-gereja Injili mulai tebentuk setelah [[Martin Luther]] dikucilkan dari [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]. Calvin adalah seorang pengungsi Prancis di [[Jenewa]]. Ia telah menandatangani [[Pengakuan Iman Augsburg]] Lutheran setelah direvisi oleh [[Philip Melanchton|Melanchton]] pada [[1540]], tetapi pengaruhnya pertama-tama dirasakan dalam [[Reformasi Swiss]], yang tidak bersifat [[Lutheran]], melainkan lebih mengikuti [[Ulrich Zwingli]]. Sejak awal telah jelas bahwa doktrin [[Gereja Hervormd|gereja-gereja Hervormd]] berkembang dalam arah yang bebas dari [[Martin Luther|Luther]], di bawah sejumlah penulis dan pembaharu, termasuk Calvin yang kelak menjadi sangat menonjol. Jauh di kemudian hari, ketika kemashyurannya dihubungkan dengan gereja-gereja Hervormd, seluruh kumpulan ajarannya kemudian disebut sebagai "Calvinisme".
 
=== Awal Penyebaran ===
Meskipun banyak dari praktik Calvin dilakukan di Jenewa, penerbitannya menyebarkan gagasan-gagasannya tentang gereja reformasi yang benar ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologis dari gereja mayoritas di [[Skotlandia]] (lihat [[John Knox]]), [[Belanda]], dan bagian-bagian dari [[Jerman]] (kkhususnya daerah-daerah tetangga Belanda) dan berpengaruh pula di [[Prancis]], [[Hongaria]], [[Transilvania]] yang saat itu independen, dan [[Polandia]]. Calvinisme sempat populer di [[Skandinavia]], khususnya [[Swedia]], namun kemudian ditolak setelah sinode [[Uppsala]] pada [[1593]] lebih memilih Lutheranisme.