Stasiun Baron: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengefektifkan kalimat.
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
 
Awalnya stasiun berperon sisi ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus [[sepur badug]] di sisi timur stasiun. Setelah [[jalur ganda]] pada segmen lintas antara stasiun ini dengan [[Stasiun Nganjuk]] dioperasikan per 14 Maret 2019, sepur badug tersebut diubah menjadi jalur 1 yang baru sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus jalur ganda arah Madiun serta sepur raya [[jalur tunggal]] dari dan ke arah [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah [[Stasiun Madiun|Madiun]] saja, serta jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4. Bangunan lama stasiun peninggalan ''[[Staatsspoorwegen]]'' terkena pembangunan jalur 1 yang baru sehingga harus dibongkar dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar dan posisinya semakin mendekati jalan raya tersebut. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.
 
Sejak 1 April 2015 stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, bukan untuk menaikturunkan penumpang. Layanan langsir lokomotif [[kereta api Rapih Dhoho|KA Dhoho]] dari stasiun ini dan [[Stasiun Sukomoro]] sudah dialihkan kembali ke [[Stasiun Kertosono]].
 
Saat ini satu-satunya kereta api yang berhenti di stasiun ini adalah [[Kereta api Matarmaja|KA Matarmaja Tambahan]] tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (PLB 7034) untuk bersilang luar biasa dengan [[Kereta api Pasundan|KA Pasundan Tambahan]] tujuan [[Stasiun Kiaracondong|Bandung]] (PLB 7035) yang melintas langsung.