Diaz Hendropriyono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Siculun (bicara | kontrib)
Siculun (bicara | kontrib)
Baris 49:
 
Diaz mendapatkan jabatan publik pertamanya pada tahun 2012 hingga 2015 ketika dipercaya menjadi Dewan Analis Strategis (DAS) [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) di bawah arahan Letnan Jenderal (Purn.) [[Marciano Norman|Marciano Norman.]] Selepas menjabat di BIN, ia menjadi Staf Khusus [[Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan]] (Menkopolhukam) pada periode 2014-2016. Dalam dua tahun, ia bekerja untuk dua (2) menteri berbeda, yakni Laksamana (Purn.) [[Tedjo Edhy Purdijatno]] dan Jenderal (Purn.) [[Luhut Binsar Panjaitan|Luhut Binsar Pandjaitan.]] Selain jabatan di kementerian/badan tersebut, ia juga sempat menjadi anggota Tim Transisi [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia]] (PSSI) yang disusun oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) pada tahun 2014-2016, bersama dengan tokoh-tokoh seperti [[Ridwan Kamil]], [[Darmin Nasution]], [[Lodewijk Freidrich Paulus]], Fransiskus Xaverius (F.X.) Hadi Rudyatmo, dan [[Velix Wanggai]].
 
 
'''Staf Khusus Presiden Republik Indonesia'''
Baris 54 ⟶ 55:
Prestasi dan pengalaman Diaz tersebut kemudian mengantarkannya menjadi Staf Khusus [[Joko Widodo|Presiden Joko 'Jokowi' Widodo]] sejak tahun 2016. Sebagai Staf Khusus Presiden, Diaz bertanggung jawab membantu memastikan realisasi dari berbagai kebijakan yang dicanangkan oleh presiden dapat berjalan optimal. Selain itu, selama menjabat sebagai Staf Khusus Presiden, ia juga dikenal sebagai tokoh muda yang berhasil mempopulerkan keberhasilan yang diraih oleh pemerintahan Presiden Jokowi di kalangan generasi muda, khususnya ''millennials'', melalui gerakan #DengarYangMuda yang digagasnya sejak tahun 2017.
 
<br />
 
==== '''''#DengarYangMuda'' ===='''
 
Hingga kini, #DengarYangMuda telah mencapai edisi ke-10 dan diadakan di empat kota di seluruh Indonesia. Konsep acara yang diusung #DengarYangMuda bertujuan menghadirkan [[Gelar wicara|''talkshow'']] yang informatif sekaligus inspiratif. Di antara mereka yang telah bergabung dengan gerakan ini adalah [[Putri Marino]], [[Nadine Chandrawinata]], [[Andovi da Lopez]], [[Jovial da Lopez]], Rony Immanuel atau Mongol Stres, dan [[Morgan Oey]]. Dengan menghadirkan ruang dialog publik dan ruang mewadahi aspirasi, generasi muda diharapkan dapat mengapresasi pencapaian Indonesia dan terhindarkan dari pemberitaan palsu atau hoaks. Selain itu, generasi muda juga diharapkan terinspirasi dan turut terpanggil membangun Indonesia.
 
<nowiki>#</nowiki>DengarYangMuda seri I diadakan di [[Gandaria City]], Jakarta dengan tema ''#ToleransiJadiAksi'' pada 16 September 2017. ''Talkshow'' tersebut kemudian diikuti kota-kota lain, yaitu [[Kota Bandung|Bandung]] dengan ''talkshow'' yang bertemakan ''Pemimpin Zaman Now, Kreatif dan Produktif'' pada 4 November 2017; [[Kota Palembang|Palembang]] dengan mengangkat tema yang sama pada 2 Desember 2017; dan [[Kota Gorontalo|Gorontalo]] pada 16 Juli 2018. Selain itu, #DengarYangMuda juga telah diadakan pada enam (6) kesempatan lain di Jakarta—yang terakhir diselenggarakan di ''Hard Rock Cafe'', [[Pacific Place]], Jakarta dengan tema ''#DiBalikDemokrasiKita'' pada 22 November 2018.
 
Ia merupakan seorang tokoh pemuda yang aktif mendukung [[Joko Widodo]] dalam masa kampanye pemilihan Presiden RI tahun 2014. Diaz merupakan Ketua Umum Kawan Jokowi. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Analis Strategis di Badan Intelijen Negara, dan saat ini berkerja sebagai Staf Khusus bidang Intelijen di Kemenko Polhukam.<ref>http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150402175740-20-43944/diaz-hendropriyono-saya-mewarisi-semua-musuh-dan-teman-ayah/</ref>. Sejak Januari 2015, Diaz Hendropriyono ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkomsel, dan pada Mei 2015, Menpora Imam Nachrawi menunjuk Diaz Hendropriyono sebagai anggota Tim Transisi PSSI.<ref>http://bola.kompas.com/read/2015/05/08/20420138/Inilah.Susunan.Tim.Transisi.PSSI</ref>. Beberapa usaha yang ditekuninya meliputi Arena MMA Indonesia, Best Western Hotel di Bali, Amaris Hotel di Pancoran, <ref>http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/02/hotel-terbaru-amaris-hadir-di-ibukota</ref>, Andalusia Antar Benua (Western Union), dan Gold's Gym di Kuningan, Jakarta Selatan.