Azan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dafiadel (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HabibAlfa (bicara | kontrib)
k Perbaikan kata sesuai dengan KBBI. Adzan menjadi azan, muadzin menjadi muazin, shalat menjadi solat, dan sunnah menjadi sunah.
Baris 1:
{{Islam}}
'''Azan''' (ejaan [[KBBI]]) atau '''adzan''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=5> أذان</font>) merupakan panggilan bagi umat [[Islam]] untuk memberitahu masuknya [[salat]] fardu. Dikumandangkan oleh seorang [[muadzinmuazin]] setiap [[salat lima waktu]]. biasanya setelah azan selalu di iringi dengan iqomah sebagai seruan bahwa shalatsolat akan dilaksanakan.
 
== Lafal azan ==
Baris 25:
 
=== Asal muasal azan dan iqamat ===
Lafal azan tersebut diperoleh dari hadis tentang asal muasal adzanazan dan [[iqamah]]:
{{cquote|
[[Abu Daud]] mengisahkan bahwa [[Abdullah bin Zaid]] berkata sebagai berikut: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk salat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya, "apakah ia bermaksud akan menjual lonceng itu? Jika memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja". Orang tersebut justru bertanya," Untuk apa?" Aku menjawabnya, "Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan salat". Orang itu berkata lagi, "Maukah kamu kuajari cara yang lebih baik? dan aku menjawab, "ya" dan dia berkata lagi dengan suara yang amat lantang:
Baris 63:
 
=== Ketentuan dan tata cara azan ===
# Muazin disunnahkandisunahkan suci dari hadas besar dan kecil;<ref>“Suatu hari saya (bilal) berwudlu kemudian saya berdiri untuk melakukan adzan salat.” (HR. Abu Dawud, hasan shahih)</ref>
# Berdiri;<ref>“Berdirilah wahai Bilal kemudian serukanlah adzan untuk salat.” (HR. Tirmidzi (175) dari Abdullah bin Zaid)</ref>
# Muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandangkan azan;
# Melakukan azan ditempat tinggi, atau dengan pengeras suara;
# Memperhatikan tajwid, memperlambat azan dan mempercepat iqamah;
# Meletakkan jari-jari di telinga ketika adzanazan;<ref>Dari Abu Juhaifah ia berkata, “Aku melihat Bilal adzan dan aku ikuti bibirnya ke arah sini dan ke arah situ dan jari tangannya berada di dalam kedua lubang telinganya.” (HR. Bukhari (598), Muslim (777) dari Abu Juhaifah)</ref>
# Menengok ke kanan dan ke kiri ketika haya’alatain;<ref>Nabi {{saw}}: “Saya berusaha mengikuti bibirnya, mengucapkan ke kanan dan kiri hayya ‘alash shalah – hayya ‘alal falaah.” (HR. Bukhari Muslim dari Abu Juhaifah)</ref>