Melayu Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Miftah98 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 15:
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di wilayah selatan pulau Sumatera dengan ibukota Palembang. Seperti sebagian besar kebudayaan provinsi lain di pulau Sumatera, kebudayaan provinsi Sumatera Selatan sebagian besar terpengaruh oleh budaya Melayu salah satunya Melayu Palembang. Selain itu, ada beberapa kebudayaan yang terpengaruh oleh Islam, dan ada pula yang dipengaruhi oleh kebesaran dari kerajaan [[Sriwijaya]]. Kekayaan budaya Sumatera Selatan meliputi rumah adat, pakaian adat, berbagai jenis tarian, juga makanan khas dari daerah tersebut. Kekayaan budaya Sumatera Selatan tidak hanya mahsyur di wilayah Sumatera Selatan itu sendiri tetapi sampai ke Provinsi tetangga seperti [[Bangka Belitung]], [[Bengkulu]], dan [[Lampung]].
 
== Masyarakat Melayu Palembang ==
Secara garis besar, suku Melayu Palembang terdiri atas dua kelompok yang berbeda strata sosialnya. Pertama adalah kelompok Wong Jero, yaitu keturunan bangsawan atau hartawan yang statusnya setingkat lebih bawah dari orang-orang di istana kerajaan Palembang. Kedua adalah kelompok Wong Jabo atau rakyat biasa.
 
Baris 24:
Tak dapat dipungkiri bahwa perkawinan campur antara suku Palembang dan sejumlah suku bangsa pendatang memang pernah terjadi. Namun, suku-suku bangsa pendatang tersebutlah yang justru masuk ke dalam kebudayaan serta adat istiadat suku Palembang.
 
== Keseharian Masyarakat Melayu Palembang ==
 
Dalam kesehariannya, suku Palembang berkomunikasi dalam bahasa Palembang. Bahasa ini dikategorikan sebagai bahasa Melayu atau lebih dikenal dengan sebutan bahasa Melayu Palembang. Bahasa ini terdiri atas dua dialek, yaitu baso Palembang alus dan baso Palembang sari-sari. Bahasa ini hampir mirip dengan bahasa-bahasa Melayu lainnya seperti bahasa Melayu Riau dan bahasa Melayu Malaysia. Hal yang membedakan bahasa ini dengan bahasa Melayu lainnya adalah penggunaan dialek “O”.
Baris 33:
Ciri khas lainnya dari masyarakat Palembang yaitu mempunyai tradisi yang sudah dilakukan selama berabad-abad sebagai pedagang. Ya, banyak masyarakat Palembang yang berdagang di atas perahu di sepanjang aliran Sungai Musi. Selain itu, banyak juga orang Palembang yang sukses menduduki sektor penting di pemerintahan, menjadi artis, bekerja di sektor swasta, dan lain sebagainya.
 
== Bahasa ==
Dalam Keseharian nya Masyarakat Melayu Palembang menggunakan Bahasa Palembang Sari-sari, Bahasa Palembang ini mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang alus atau bebaso (cara bahasa yang tertata dan beretika) dan Baso Pelembang sari-sari (bahasa Palembang sehari-hari). Baso Pelembang alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat. Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan bahasa Jawa karena adanya hubungan Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam dengan kerajaan di pulau Jawa. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
 
Sementara itu, baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.
Baris 40:
Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah di provinsi sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan provinsi di Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran ‘a’ pada kosakata bahasa Indonesia biasanya diubah menjadi ‘O’.
 
== Seni dan Budaya ==
Palembang dikenal sebagai kota multibudaya sebab banyak para pendatang yang memasuki wilayah ini dan tak terlepas dari sejarah tua Palembang itu sendiri. Kesenian-kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Melayu asli Palembang adalah sebagai berikut.
Kesenian Dul Muluk, yaitu sebuah pentas drama tradisional khas dari Palembang.
Baris 49:
Rumah Limas dan Rumah Rakit, yaitu rumah adat khas Palembang.
 
Selain itu, masyarakat Palembang juga memiliki kain songket yang merupakan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia. Ya, kain songket Palembang yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya ini dikenal sebagai ratunya kain. Sampai saat ini, songket masih dibuat dengan cara ditenun manual dan memakai alat tenun tradisional.
 
Selain songket, masyarakat Melayu di Palembang pun kini sedang mengembangkan jenis tekstil baru, yaitu batik Palembang. Batik asli dari Palembang ini berbeda dengan batikdari Jawa sebab terlihat lebih ceria dengan warna-warna terang dan masih tetap mempertahankan motif-motif tradisional.
 
== Penyebaran ==
Selain berdomisili di Kota Palembang, Melayu Palembang sebagai berikut:
* Kaum kerabat Ogan