Sejarawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mrbonbon (bicara | kontrib)
Pengembangan isi
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 7:
{{further information|Daftar sejarawan}}
[[Berkas:Peter Brown Balzan Prize Ceremony 2011.JPG|jmpl|218x218px|[[Peter Brown (sejarawan)|Peter R.L Brown]], sejarawan profesional periode [[Zaman Kuno Akhir]] dan [[Abad Pertengahan]].]]
Gelar [[sarjana]] ilmu sejarah sering dijadikan batu loncatan untuk lulus studi [[pascasarjana]] di [[ilmu ekonomi]] dan hukum. Banyak sejarawan dipekerjakan di universitas dan fasilitas lainnya untuk pendidikan pascasarjana.<ref name="blsgov">[http://stats.bls.gov/oco/ocos054.htm Bls.gov : Social Scientists, Other] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20090830051426/http://stats.bls.gov/oco/ocos054.htm |date=August 30, 2009 }}</ref> Sebagai tambahan, lumrah bagi [[perguruan tinggi]] atau [[universitas]] mensyaratkan gelar [[Doktor]] atau PhD bagi karyawan purna waktunya. [[Tesis]] ilmiah seperti studi doktoral, sekarang dianggap sebagai kualifikasi dasar bagi sejarawan profesional. Meski begitu, sebagian sejarawan masih mendapat pengakuan berdasarkan terbitan karya (ilmiah) dan penghargaan sejawat dari badan akademik seperti [[Royal Historical Society]]. Publikasi semakin dipersyaratkan oleh perguruan kecil, sehingga karya kelulusan menjadi artikel jurnal dan disertasi doktoral menjadi monografi terbitan. Pengalaman mahasiswa pascasarjana di Amerika Serikat menjadi sulit karena untuk menyelesaikan studi doktoralnya rata-rata memakan waktu 8 tahun atau lebih, serta jarang ada pendanaan kecuali di beberapa universitas kaya. Menjadi asisten pengajar di mata kuliah menjadi persyaratan di beberapa program; di tempat lain itu menjadi kesempatan yang diberikan kepada sebagian kecil mahasiswanya. Sampai 1970-an, jarang ada program pascasarjana yang mengajarkan bagaimana cara mengajar; karena asumsinya mengajar itu mudah dan belajar mengerjakan penelitian adalah tugas utamanya.<ref>Michael Kammen, "Some Reminiscences and Reflections on Graduate Education in History, ''Reviews in American History'' Volume 36, Number 3, Sept 2008 pp. 468-484 {{doi|10.1353/rah.0.0027}}</ref><ref>Walter Nugent, "Reflections: "Where Have All the Flowers Gone . . . When Will They Ever Learn?", ''Reviews in American History'' Volume 39, Number 1, March 2011, pp. 205-211 {{doi|10.1353/rah.2011.0055}}</ref>
 
Sejarawan profesional biasanya bekerja di perguruan tinggi, [[pusat kearsipan]], [[agensi pemerintah]], [[museum]], [[penulis lepas]], dan konsultan.<ref>Anthony Grafton and Robert B. Townsend, "The Parlous Paths of the Profession" [http://www.historians.org/Perspectives/issues/2008/0810/0810pro1.cfm ''Perspectives on History'' (Sept. 2008) online]</ref> Pasar kerja bagi lulusan doktoral ilmu sejarah sangat sedikit dan menjadi semakin buruk, banyak di antaranya bekerja paruh waktu membantu mengajar dengan bayaran rendah dan ketiadaan tunjangan.<ref>Robert B. Townsend and Julia Brookins, "The Troubled Academic Job Market for History." ''Perspectives on History'' (2016) 54#2 pp 157-182 echoes Robert B. Townsend, "Troubling News on Job Market for History PhDs," [http://blog.historians.org/articles/953/troubling-news-on-job-market-for-history-phds ''AHA Today'' Jan. 4, 2010 online]</ref>
 
/