Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RXerself (bicara | kontrib)
bahasa dikit
Baris 1:
{{Pemilu 2019}}
'''[[Ratna Sarumpaet]]''' adalah salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang tersandungterlibat dalam kasus [[hoax]] pada tahun 2018. Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang tak dikenal pertama kali muncul pada 2 Oktober 2018. Berita penganiyaan itu disertai dengan tangkapan layar aplikasi Whatsapp[[WhatsApp]] dan foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi wajah yang tidak wajar. Konten tersebut kemudian menjadi viral dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik. tanpaAkan melakukantetapi, verifikasikonten akantersebut kebenarandilaporkan beritasebagai tersebut.hoaks Setelahdalam ramaitiga diperbincangkan,laporan kontenkepada hoaks ditanggapi kepolisianpolisi yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoaks pada pemberitaan tersebut.
 
Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisiankepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 kepolisian sektor (polsek) di [[Kota Bandung|Bandung]] dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang berada di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak Kepolisian mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi pada 20 September 2018 dan tinggaldirawat inap hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinikrumah sakit tersebut.
 
Pada tanggal [[3 Oktober]], Ratna mengakui bahwa ia telah berbohong mengenai serangan tersebut untuk menyembunyikan operasi plastiknya dari keluarganya sendiri.<ref>{{cite news|url=https://en.tempo.co/read/news/2018/10/03/055922218/Ratna-Sarumpaet-Im-the-Best-Hoax-Creator|title=Ratna Sarumpaet: I`m the Best Hoax Creator|date=3 October 2018|work=Tempo|accessdate=3 October 2018}}</ref> Dia, seperti dikutip oleh koran ''[[Koran Tempo|Tempo]]'' sebagai, menyatakan, "ternyataTernyata saya adalah pencipta hoax terbaik, kebohongan saya telah menghebohkan negeri"."<ref>{{cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1132630/ratna-sarumpaet-saya-adalah-pencipta-hoax-terbaik/full&view=ok|title=Ratna Sarumpaet: Saya Adalah Pencipta Hoax Terbaik|last=Siddiq|first=Taufiq|date=3 October 2018|work=Tempo|language=id|accessdate=3 October 2018}}</ref> Ia kemudian dipecat dari tim kampanye [[pilpres 2019]] [[Prabowo Subianto]].<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/4241078/prabowo-perintahkan-langsung-pemecatan-ratna-sarumpaet|title=Prabowo Perintahkan Langsung Pemecatan Ratna Sarumpaet|last1=Ibrahim|first1=Gibran Maulana|work=detiknews|language=id|accessdate=3 October 2018}}</ref> Keesokan harinya, Ratna ditahan oleh polisi di [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], dimana menurutnyasaat ia akan terbang ke [[Chile]] untuk menghadiri suatu konferensi internasional.<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/4242937/bantah-ingin-melarikan-diri-ratna-sarumpaet-jadi-pembicara-di-chile|title=Bantah Ingin Melarikan Diri, Ratna Sarumpaet Jadi Pembicara di Chile|last1=Damarjati|first1=Danu|date=4 October 2018|work=detikNews|language=id|accessdate=4 October 2018}}</ref>
 
Sebagai anggota Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, hoax yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet membuat pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ditinggalkan oleh pemilih lulusan perguruan tinggi, dan kelas menengah atas menurut sebuah survei.<ref name="tempoefek">https://nasional.tempo.co/read/1139331/survei-hoax-ratna-sarumpaet-prabowo-ditinggal-pemilih-sarjana</ref> Hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan dukungan untuk Prabowo - Sandiaga dari segmen pemilih lulusan perguruan tinggi berkurang cukup drastis selama rentang bulan September-Oktober 2018. Pada September dukungan pada mereka ada di angka 46,8 persen sedangkan pada Oktober menjadi 37,4 persen.<ref name="tempoefek" /> Sebaliknya dukungan bagi Jokowi - Ma'ruf Amin dari segmen ini menanjak. Dari semula 40,5 persen pada September, menjadi 44 persen pada Oktober.<ref name="tempoefek" /> Selain itu, Prabowo-Sandiaga ditinggalkan dari segmen pemilih dengan penghasilan di atas Rp 3 juta yang digolongkan sebagai kelas menengah atas. Dukungan pada Prabowo-Sandiaga turun dari 43,8 persen pada September, menjadi 34,5 persen pada Oktober. Sedangkan Jokowi naik dari 46,2 persen menjadi 54,8 persen.<ref name="tempoefek" />
 
Kesimpulan dari Focus Group Discussion (FGD) dan ''indepth interview'' menunjukkan alasan berkurangnya dukungan pada Prabowo-Sandiaga di kedua segmen ini adalah aksesibilitas ke media sosial dan ketidaksukaan pada pemimpin yang mudah terkecoh.<ref name="tempoefek" />