Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
k memperbaiki konten artikel, memperbaiki error-error pengejaan, dan menambah sumber-sumber
Baris 9:
| didirikan = {{Start date and age|1945|08|19}}
| dasar_hukum = [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945]]<br />Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2015
| nomenklatur_sebelumnya = Departemen Luar Negeri (Deplu)
| bidang_tugas = Politik dan hubungan luar negeri
| slogan = ''Caraka Bhuwana''
| pegawai =
| anggaran = Rp5.533,9 Milyar (APBN 2015) <ref>[http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/acontent/SosialisasiAlokasiAnggaran2015.pdf Kementerian Keuangan RI: Sosialisasi Alokasi Anggaran 2015]</ref>
Baris 103:
}}
 
'''Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia''' (disingkat '''Kemlu RI'''), dahulu '''Departemen Luar Negeri''' (disingkat '''Deplu'''), adalah [[kementerian Indonesia|kementerian]] dalam [[pemerintah Indonesia|Pemerintah]] [[Indonesia]] yang membidangi urusan luar negeri negara. Kementerian Luar Negeri dipimpin oleh seorang [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]] (Menlu) yang sejak tanggal [[27 Oktober]] [[2014]] dijabat oleh [[Retno Lestari Priansari Marsudi|Retno Marsudi]] dan Wakil Menteri yang dijabat oleh [[Abdurrahman Mohammad Fachir]] yang dilantik oleh Presiden [[Joko Widodo]] sejak [[27 Oktober]] [[2014]] bersamaan dengan pelantikan menteri [[Kabinet Kerja]].
 
Kementerian Luar Negeri RI merupakan salah satu dari tiga kementerian (bersama [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] dan [[Kementerian Pertahanan Indonesia|Kementerian Pertahanan]]) yang disebutkan secara eksplisit dalam [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|UUD 1945]]. Kementerian Luar Negeri tidak dapat diubah atau dibubarkan oleh [[Presiden Indonesia|presiden]].
 
Menteri Luar Negeri secara bersama-sama dengan [[Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] dan [[Menteri Pertahanan Republik Indonesia|Menteri Pertahanan]] bertindak sebagai pelaksana tugas kepresidenan jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan.<ref>[[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|Undang-Undang Dasar 1945]] Pasal 8 Ayat 3</ref>
Baris 123:
 
== Tugas dan Fungsi ==
Kementerian Luar Negeri RI mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang politik dan hubungan luar negeri
dalam pemerintahan untuk membantu [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana,
Kementerian Luar Negeri RI menyelenggarakan fungsi:
# perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan luar negeri;
Baris 134:
=== Asean ===
{{main|ASEAN|ASEAN Plus Three}}
[[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]] atau (''Association of Southeast AsiaAsian Nations'' ataudisingkat '''ASEAN''') didirikan pada tanggal [[8 Agustus]] [[1967]] di [[Bangkok]] oleh lima negara pendiri yaitu, [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Filipina]], [[Singapura]], dan [[Thailand]] kemudian pada tanggal [[8 Januari]] [[1984]] masuk [[Brunei Darussalam]], pada tanggal [[28 Juli]] [[1995]] diikuti oleh [[Vietnam]] , pada tanggal [[23 Juli]] [[1997]] ikut masuk [[Laos]] dan [[Myanmar]] dan terakhir pada tanggal [[30 April]] [[1999]] [[Kamboja]] menjadi anggota dan saat sekarang ''ASEAN'' beranggotakan sepuluh negara di [[Asia tenggara]]. Didalam organisasi Kemlu, bidang ini ditangani oleh [[Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN]].
 
=== Bilateral ===
{{main|Hubungan bilateral}}
Saat ini Indonesia telah menjalin kerjasama [[bilateral]] dengan 162 (seratus enam puluh dua) [[negara]] serta satu [[teritori|teritori khusus]] yang berupa ''non-self governing territory'' (teritori yang tidak memerintah diri sendiri). Negara-negara mitra kerjasama Indonesia ini terbagi dalam delapan kawasan terdiri dari [[Afrika]], [[Timur Tengah]], [[Asia Timur]] dan [[Pasifik]], [[Asia Selatan]] Dan [[Asia Tengah]], [[Amerika Utara]] Dan [[Amerika Tengah]], [[Amerika Selatan]] Dan [[Karibia]] , [[Eropa Barat]] dan [[Eropa Tengah]] dan [[Eropa Timur]].
 
Didalam organisasi Kemlu, untuk menjalankan kegiatan diplomasi bilateral dan menganalisa kawasan dunia ini terdapat beberapa Direktorat Jenderal sebagai pelaksana utama menteri, yang meliputi [[Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa]] dan [[Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika]]. Untuk menjalani analisa kebijakan politik luar negeri, Kemlu mempunyai unsur pendukung menteri yaitu [[Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK)]] dulunya ("Pusat Penelitian dan Pengembangan Deplu" disingkat Litbang Deplu), kini mempunyai dua pusat pengkajian kebijakan kawasan, yaitu pusat pengkajian untuk kawasan Amerika Eropa (P3K2 Amerop) dan pusat pengkajian untuk kawasan Asia Pasifik dan Afrika (P3K2 Aspasaf).
 
=== Multilateral ===
{{main|multilateral}}
Komitmen Indonesia terhadap pelaksanaan dan perumusan aturan-aturan serta hukum internasional, mempertahankan pentingnya prinsip-prinsip [[multilateralisme]] dalam [[hubungan]] [[internasional]], serta menentang [[unilateralisme]], [[agresi]] dan penggunaan segala bentuk [[kekerasan]] dalam menyelesaikan permasalahan [[internasional]] antara lain melalui [[OIC]], [[ANRPC]], [[Colombo Plan]], [[D-8]], [[G-15]], [[NAM]], [[G-77 and China]], [[South – South Cooperation]], [[South Centre]] dan [[WTO (Tourism)]].
 
Dalam diplomasi Multilateral, Indonesia juga telah berpartisipasi aktif dalam menegakkan keamanan dan ketertiban dunia dengan keterlibatanya dalam operasi [[Pasukan pemelihara perdamaian|pemeliharaan perdamaian PBB]]. Pada 1 Mei 2019, Indonesia juga telah resmi dipilih sebagai ketua [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Dewan Keamanaan PBB]].<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2019/04/29/1-mei-2019-indonesia-resmi-jadi-ketua-dewan-keamanan-pbb</ref> Didalam organisasi Kemlu, bidang ini ditangani oleh [[Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral]].
 
=== Regional ===