Pacu jawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Mud Cow Racing - Pacu Jawi - West Sumatra, Indonesia.jpg|jmpl|Dua sapi berlari sementara seorang joki memegangnya dari belakang, dalam ''pacu jawi'' tahun 2015]]
[[Berkas:Pacu Jawi side view.jpg|jmpl|Pacu jawi, tampak samping]]
'''''Pacu jawi''''' (dari Bahasa[[bahasa Minang]]: "balapan sapi") adalah sebuah acara permainan tradisional yang dilombakan di [[kabupatenKabupaten Tanah Datar]], provinsi [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Dalam acara ini, sepasang sapi berlari di lintasan sawah berlumpur dengan panjang sekitar 60–250 meter, sementara seorang joki berdiri di belakangnya dengan memegang kedua sapi. Walaupun namanya mengandung arti "balapan", sapi-sapi ini tidak bertarung langsung menghadapi lawan, dan tidak ada pemenang secara resmi. Tiap pasang sapi justru berlari bergantian, sementara penonton menilai sapi-sapi tersebut (terutama berdasarkan kecepatan dan kemampuan berjalan lurus), dan kadang membeli sapi-sapi unggulan dengan harga jauh di atas harga normal. Penduduk Tanah Datar (terutama dari empat kecamatan yaitu [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]], [[Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]], [[Lima Kaum, Tanah Datar|Lima Kaum]], dan [[Rambatan, Tanah Datar|Rambatan)]] telah menyelenggarakan acara ini selama berabad-abad untuk merayakan masa panen padi. Acara ini juga diiringi pesta desa dan budaya yang disebut ''alek pacu jawi''. Akhir-akhir ini, acara ini menjadi atraksi turiswisata yang didukung pemerintah, dan menjadi obyekobjek fotografi yang mendapatkan berbagai penghargaan di bidang fotografi.
 
== Latar belakang ==
Baris 11:
| align = left
}}
''Pacu jawi'' diadakan di [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]], Indonesia.<ref name="tempo"/> Menurut adat, salah satu syarat daerah penyelenggara ''pacu jawi'' adalah [[Gunung Marapi]] harus terlihat jelas.<ref name="tempo"/> Gunung setinggi 2.891 m ini konon adalah asal sukuorang Minangkabau yang kini mendiami Sumatra Barat.<ref name="tempo"/> Warga setempat, yang kebanyakan berlatar belakang petani, menyelenggarakan acara ini saat sawah sudah kosong setelah dipanen dan sebelum penanaman selanjutnya.<ref name="tempo"/> Lokasinya berganti-ganti antara berbagai ''[[nagari]]'' di Tanah Datar.<ref name="tempo"/> ''Nagari-nagari'' ini berada di empat kecamatan yang secara adat merupakan penyelenggara ''pacu jawi'' yaitu [[Sungai Tarab, Tanah Datar|Sungai Tarab]], [[Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]], [[Lima Kaum, Tanah Datar|Lima Kaum]], dan [[Rambatan, Tanah Datar|Rambatan]].<ref name="tempo"/><ref name=ugm>{{cite journal|title=Daya tarik Pacu Jawi sebagai atraksi wisata budaya di Kabupaten Tanah Datar|url=https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6869/5375 |doi=10.22146/jnp.6869|issn=1411-9862|journal=Jurnal Nasional Pariwisata|volume=6|issue=1|date=2014|first=Purnama|last=Suzanti|location=Yogyakarta|publisher=Tourism Study Center, [[Gadjah Mada University]]|ref=harv|pages=1–7}}</ref>{{rp|2}} Keempat kecamatan ini terdiri dari 26 ''nagari'' (pada 2014) dengan ketinggian antara 550–700 meter, total sawah 96,16 km<sup>2</sup>² dan lebih dari 12.000 sapi (data tahun 2012).{{sfn|Suzanti|2014|p=3}}
 
''Pacu jawi'' telah diselenggarakan sejak berabad-abad lalu, termasuk sebelum [[kemerdekaan Indonesia]], dan berawal dari perayaan dan hiburan panen untuk warga desa.{{sfn|Suzanti|2014|pp=1–2}}<ref name="tempo"/> Dulunya, acara ini hanya diadakan dua kali setahun, tetapi siklus panen yang semakin pendek memungkinkan acara ini diselenggarakan dengan lebih sering lagi.<ref name=tempo/> Pada 2013, ''nagari-nagari'' Tanah Datar bergiliran menyelenggarakannya setiap dua bulan, dan tiap giliran terdiri dari empat acara yang diselenggarakan pada hari Rabu atau Sabtu.<ref name="tempo"/>
Baris 25:
 
== Pesta ==
Acara ''pacu jawai'' diiringi dengan sebuah pesta desa (''alek nagari'') yang disebut ''alek pacu jawi'' ("pesta ''pacu jawi''").<ref name=antara2011>{{cite news|title=Sapi Hias Dilombakan di "Alek Pacu Jawi"|url=https://bali.antaranews.com/berita/14645/sapi-hias-dilombakan-di-alek-pacu-jawi|editor=Nyoman Budhiana|date=2011-10-02|publisher=[[Antara (news agency)|Antara]]}}</ref><ref name=tempo/> Pesta ini sering melibatkan sapi yang didandani ''[[suntiang]]'' (perhiasan kepala khas Minangkabau),<ref name=antara2011/> permainan musik seperti ''gendang tasa'' dan ''talempong pacik'',<ref name=antara2011/> [[tari piring]],<ref name=tempo/> pasar dadakan,<ref name=tempo/> permainan tradisional,<ref name=tempo/> [[panjat pinang]],<ref name=tempo/> dan lomba [[layang-layang]]. Sebelum keterlibatan pemerintah, warga setempat melakukan urunan untuk menanggung seluruh biaya acara, tetapi sekarang sebagian biaya ditanggung Dinas Pariwisata Tanah Datar.<ref name=tempo/>
Acara ''pacu jawai'' diiringi dengan sebuah pesta desa (''alek nagari'') yang disebut ''alek pacu jawi'' (
("pesta ''pacu jawi''").<ref name=antara2011>{{cite news|title=Sapi Hias Dilombakan di "Alek Pacu Jawi"|url=https://bali.antaranews.com/berita/14645/sapi-hias-dilombakan-di-alek-pacu-jawi|editor=Nyoman Budhiana|date=2011-10-02|publisher=[[Antara (news agency)|Antara]]}}</ref><ref name=tempo/> Pesta ini sering melibatkan sapi yang didandani ''[[suntiang]]'' (perhiasan kepala khas Minangkabau),<ref name=antara2011/> permainan musik seperti ''gendang tasa'' dan ''talempong pacik'',<ref name=antara2011/> [[tari piring]],<ref name=tempo/> pasar dadakan,<ref name=tempo/> permainan tradisional,<ref name=tempo/> [[panjat pinang]],<ref name=tempo/> dan lomba [[layang-layang]]. Sebelum keterlibatan pemerintah, warga setempat melakukan urunan untuk menanggung seluruh biaya acara, tetapi sekarang sebagian biaya ditanggung Dinas Pariwisata Tanah Datar.<ref name=tempo/>
 
{{multiple image
Baris 42 ⟶ 41:
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
{{Permainan-stub}}
 
[[Kategori:Tradisi di Minangkabau]]