Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Winluxhuman (bicara | kontrib)
Tidak memilki sumber referensi sejarah yang otentik.
Baris 67:
{{utama|Sejarah perkeretaapian di Indonesia}}
Jagakarsa saat ini dilewati oleh Jalur kereta api rute [[Jakarta]]-[[Bogor]] memiliki 3 [[stasiun kereta api]], yakni [[Stasiun Tanjung Barat]], [[Stasiun Lenteng Agung]] dan [[Stasiun Universitas Pancasila]].
 
===== Sejarah =====
 
Besertaan dengan pembangunan Jalur kereta api pertama kali di [[Semarang]] pada tahun [[1864]] dengan rute [[Stasiun Kemijen|Kemijen]]-[[Stasiun Tanggung|Tanggung]], Maka, Jalur kereta api rute [[Jakarta]]-[[Bogor]] juga dibangun pada tahun [[1871]]-[[1873]] oleh ''[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' dimana [[Stasiun Tanjung Barat]] yang dimiliki [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] terletak di Jalan TB Simatupang dibuka pada tanggal [[31 Januari]] [[1873]].
 
Kemudian pada tahun [[1882]], rel ini diperpanjang sampai ke [[Sukabumi]] dan kemudian diperpanjang lagi sampai ke [[Bandung]].
 
Pada tahun [[1913]], jalur kereta api lintas [[Jakarta]]-[[Bogor]] kemudian diambil alih ke [[Staats Spoorwegen]] (SS), kemudian pada tahun [[1928]] dibangun [[Stasiun Tanjung Barat]] yang dimiliki [[Staatsspoorwegen|SS]] terletak di Jalan Lenteng Agung dan dibuka pada tahun [[1932]]. Pada tahun [[1929]], telah dibangun sebuah [[stasiun kereta api|halte kereta api]] bernama Rawa Bambu.
 
Kemudian, pada tahun [[1934]], telah dibangun percabangan ke [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih]] dengan gauge {{RailGauge|1067}}.
 
Kemudian pada tahun [[1936]], ''[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' (NIS) diluncurkan [[kereta api lokal]] jurusan Manggarai-Jatiasih, Manggarai-Cikampek, Manggarai-Cianjur dan Manggarai-Jonggol yang ditarik [[Lokomotif uap]] dengan tarif 12.000 gulden + dapat air minum 1 liter (pada tahun [[1970-an]] tarifnya Rp9.000 + dapat air minum 1 liter, tahun [[1982]] tarifnya Rp10.000 + dapat air minum 500 mL, tahun [[1986]] tarifnya Rp10.500 + dapat air minum 1 liter dan tahun [[1990-an]] tarifnya Rp12.000 + dapat air minum 1 liter).
 
Setahun lalu, tepatnya tahun [[1935]], ''[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' (NIS) mendatangkan 6 [[lokomotif uap]] yakni [[B25]], [[B51]], [[B52]], [[C12]], [[C18]] dan [[C23]], dari Pabrik Werkspoor di [[Belanda]] dan Pabrik Beyer Peacock di [[Inggris]]
 
Kemudian pada tahun [[1930-an]], Jalur kereta api [[Batavia]]-[[Buitenzorg]] dielektrifikasi oleh Electrische Staats Spoorwegen (ESS).
 
Namun kini, pada awal tahun [[1990-an]], Jalur kereta api [[Jakarta]]-[[Bogor]] telah berubah menjadi [[Jalur ganda|Rel ganda]].
 
===== Sarana dan prasarana =====
 
Kecamatan '''Jagakarsa''' memiliki 3 [[stasiun kereta api]], yakni [[Stasiun Tanjung Barat]], [[Stasiun Lenteng Agung]] dan [[Stasiun Universitas Pancasila]].
 
====== Jalur kereta api Manggarai-Padalarang ======
{{utama|Jalur kereta api Manggarai-Padalarang}}
 
====== Stasiun Lenteng Agung ======
{{utama|Stasiun Lenteng Agung}}
'''Stasiun Lenteng Agung''' ('''LNA''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas 3 yang berada di [[Lenteng Agung, Jagakarsa]] dan dikelola oleh [[Daerah Operasi I Jakarta]]. [[stasiun kereta api]] ini melayani [[KRL Jabotabek|Commuter Line]] rute Jakarta-Bogor. Jam buka [[stasiun kereta api]] adalah:
 
* 04.30 [[WIB]] s.d. 22.00 [[WIB]] ([[1945]] s.d. [[1997]])
* 05.00 [[WIB]] s.d. 22.00 [[WIB]] ([[1997]] s.d. [[30 Juni]] [[2001]])
* 05.00 [[WIB]] s.d. 23.00 [[WIB]] ([[1 Juli]] [[2001]] s.d. [[31 Maret]] [[2015]])
* 05.00 [[WIB]] s.d. 23.30 [[WIB]] ([[1 April]] [[2015]] s.d. sekarang)
 
Dahulu, dari jalur 1 [[Stasiun Lenteng Agung]], terdapat percabangan ke [[Ciganjur, Jagakarsa|Ciganjur]]. Di [[Halte Kebagusan]], dari jalur 2, terdapat jalur cabang ke daerah tambang [[batu bara]] di Kebun Sancang (sekarang daerah [[Universitas Indonesia]]).
 
Jalur ini dibuka pada tahun [[1921]] oleh Perusahaan kereta api ''[[Staats Spoorwegen]]'' (SS) untuk mengangkut penumpang dan [[batu bara]] di sekitar [[Ciganjur, Jagakarsa|Ciganjur]]. Di era kolonial, jalur ini dikelola oleh [[Staatsspoor- en Tramwegen (Westerlijnen)]] (SS-WL).
 
Ditutup sejak dibongkar oleh [[Jepang]] pada tahun [[1942]] untuk dibawa ke [[Bayah, Lebak|Bayah]], [[Pekanbaru]] dan [[Myanmar|Burma]] untuk membangun jalur [[rel]] [[kereta api]] di sana.
 
Dahulu dari jalur 4, adapula jalur cabang ke [[Cibubur, Ciracas|Cibubur]] dengan gauge {{RailGauge|600}} yang ditutup sejak [[Kerusuhan Mei 1998]].
 
====== Stasiun Tanjung Barat ======
{{utama|Stasiun Tanjung Barat}}
'''Stasiun Tanjung Barat''' ('''TNT''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas 3 yang berada di [[Tanjung Barat, Jagakarsa]] dan dikelola oleh [[Daerah Operasi I Jakarta]]. [[stasiun kereta api]] ini melayani [[KRL Jabotabek|Commuter Line]] rute Jakarta-Bogor.
 
Dahulu, dari jalur 1 [[Stasiun Tanjung Barat]], terdapat percabangan ke [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]] <ref>[http://www.semboyan35.com| "Telusuri jalur mati sekitar Jatiasih"]. Semboyan35.com, diakses 2010-1-9</ref> Di [[Stasiun Jatimekar]], dari jalur 4, terdapat percabangan ke [[Stasiun Jabungtambangpasir]] atau daerah tambang pasir dan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]. Sedangkan, dari jalur 3, terdapat percabangan ke [[Jatikramat, Jati Asih, Bekasi|Jatikramat]] dan [[Stasiun Cakung]]. Selain itu juga, dari jalur 2, terdapat percabangan ke [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Wanaherang, Gunung Putri, Bogor|Wanaherang]] (dari jalur 2, terdapat percabangan jalur [[Tjikaas Valleien Stoomtram Maatschappij|TjVSM]] dengan gauge {{RailGauge|600}} ke [[Stasiun Nambo]] dan [[Megamendung, Bogor|Megamendung]] melalui Babakan. Selain itu juga, dari jalur 1, terdapat percabangan jalur [[Tjitajam-Tjiandjoer Stoomtram Maatschappij|TTSM]] dengan gauge {{RailGauge|1067}} ke [[Stasiun Bandung]] dan [[Stasiun Cianjur]] melalui [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]] dan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] (di daerah setelah Stasiun Jonggol bertemu dengan jalur [[Staatsspoorwegen|SS]] dengan gauge {{RailGauge|1067}} dari [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]). Sedangkan, dari jalur 6, terdapat percabangan jalur [[Tjiboeboer Tramweg Maatschappij]] ke [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]] (di daerah setelah Stasiun [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]], dari jalur 2, jalur lurus dan akan bertemu dengan jalur [[Staatsspoorwegen|SS]] dengan gauge {{RailGauge|1067}} sampai [[Stasiun Ciracas]] yang kemudian bersambung dengan jalur milik [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] yakni [[Jalur kereta api Tanjung Barat-Jatiasih]], serta dari jalur 5, terdapat percabangan ke [[Stasiun Lenteng Agung]] yang kemudian bersambung dengan jalur milik [[Staatsspoorwegen|SS]] yakni [[Jalur kereta api Manggarai-Padalarang]] yakni berseberangan dengan [[Jalan Tol Jagorawi]] di Cibubur (1 km setelah Stasiun Cibubur), berseberangan dengan [[Jalan Raya Bogor]] dan [[Jalur kereta api Cipinang-Pondok Rajeg]] milik [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] di Pekayon (500 m setelah Halte Pekayon) dan berseberangan dengan [[Sungai Ciliwung]] (1,5 km setelah Halte Kalisari)). Sedangkan, dari jalur 10, terdapat percabangan jalur [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] ke [[Stasiun Pondok Cina]] melalui [[Cisalak, Sukmajaya, Depok|Cisalak]] (pada jarak 200 m setelah Stasiun [[Cisalak, Sukmajaya, Depok|Cisalak]], rel ini berdampingan dengan jalur [[Depok Stoomtram Maatschappij|DpSM]] dengan gauge {{RailGauge|1067}} menyeberangi [[Jalur kereta api Cipinang-Pondok Rajeg]] dan [[Jalan Raya Bogor]] (kemungkinan bekas ''turntable'' [[trem]] uap DpSM <ref>[http://arif-suganda.blogspot.com| Jejak jalur rel Depok Stoomtram Maatschappij (DpSM] diupdate 2011-2-19</ref> berada di depan Pasar Cisalak), lalu pada jarak 1 km setelah Stasiun Tugu, rel ini menyeberangi [[Sungai Ciliwung]] dan kemudian bersambung dengan [[Jalur kereta api Manggarai-Padalarang]] milik [[Staatsspoorwegen|SS]] di [[Stasiun Pondok Cina]], serta dari jalur 7, terdapat percabangan jalur [[Depok Stoomtram Maatschappij|DpSM]] dengan gauge {{RailGauge|1067}} ke [[Stasiun Depok]]. Selain itu, dari jalur 3, terdapat percabangan jalur ke [[Bengkel]] [[trem]] di Kampung Babakan Kulon [[rukun tetangga|RT]] 04/[[rukun warga|RW]] 16 dan dari jalur 4, terdapat percabangan jalur ke [[Pabrik]] [[ganja]] di Jalan RTM di Kampung Rawa Jejeng [[rukun tetangga|RT]] 05/[[rukun warga|RW]] 17.
 
=== Transportasi umum lain ===