Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rayhan6726 (bicara | kontrib) Menolak perubahan teks terakhir (oleh Samual harahap) dan mengembalikan revisi 15018803 oleh Rayhan6726: Anda jangan mengejek Indonesia, nanti kena pidana lho! |
k Perbaikan penulisan Kerajaan Jeumpa, Lagu Daerah, Tari Saman |
||
Baris 161:
}}</ref>
Islam sebenarnya sudah memasuki Indonesia pada abad ke-7 Masehi, namun penyebarannya belum signifikan seperti hanya yang terjadi pada abad ke-15 hingga ke-16. Agama Islam memasuki Indonesia pertama kali melalui para pedagang dan ulama Arab, dan selanjutnya melalui pedagang Persia dan India (Gujarat). Para pedagang dan pelaut dari Tiongkok beragama muslim dibawah pimpinan [[Laksamana Cheng Ho]] juga ikut serta dalam menyebarkan Islam di Indonesia.<ref>*Kong Yuanzhi, [http://www.solusihukum.com/resensi.php?id=33 ''Muslim Tionghoa Cheng Ho, Misteri Perjalanan Muhibah di Nusantara.''] Penyunting: HM. Hembing Wijayakusuma. Pustaka Populer Obor, Oktober 2000, xliv + 299 halaman</ref> Kerajaan Islam pertama (atau disebut kesultanan) yang diketahui adalah [[
Kesultanan pertama di pulau Jawa adalah [[kesultanan Demak]] yang berdiri tahun 1475 Masehi. Namun apakah benar bahwa kesultanan Demak adalah kesultanan pertama di Jawa sampai saat ini masih diperdebatkan. Ada yang menyebut bahwa kesultanan pertama di Jawa adalah kerajaan Lumajang, yang berdiri di daerah Lumajang, Jawa Timur pada tahun 1295 Masehi. Dikatakan pula bahwa kerajaan Lumajang waktu itu sudah mengadopsi Islam. Kerajaan Demak sendiri pada masanya meliputi wilayah seluruh Jawa (kecuali Banten selatan yang merupakan pusat [[kerajaan Pajajaran]] yang beragama Hindu), [[Madura]], Sumatra (Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bangka-Belitung), dan pesisir Kalimantan (kecuali pesisir utara yang dikuasai [[kesultanan Brunei]]). Setelah kesultanan Demak, beberapa kesultanan yang berdiri di pulau Jawa yaitu [[kesultanan Banten]] (1526–1813), [[kesultanan Pajang]] (1549–1588), dan [[kesultanan Mataram]] (1588–1755).{{sfn|Ricklefs|2001|p=}}
Baris 757:
{{unreferenced section|date=Mei 2018}}
[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|jmpl|ka|[[Wayang|Wayang Kulit]] warisan budaya Jawa.]]
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu [[Melayu]]. Contohnya tarian [[Jawa]] dan [[Bali]] tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti [[Wayang|Wayang Kulit]] yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu [[Ramayana]] dan [[Baratayuda]]. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai [[Islam]]. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah [[Sumatra]] seperti tari [[Tari Ratéb Meuseukat|Ratéb Meuseukat]], [[Tari Saman]] dan tari [[Tari Seudati|Seudati]] dari [[Aceh]].
Seni [[pantun]], [[gurindam]], dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu [[perhelatan]], pentas seni, dan lain-lain.
Baris 858:
{| class="wikitable"
!Provinsi
!Lagu
|-
|{{flagdeco|Aceh}} [[Aceh]]
|Sepakat Segenap, Lembah Alas, [[Tawar Sedenge]], [[Aceh Lon Sayang]], '''[[Bungong Jeumpa]]''', [[Saleum]], Bungong Seulanga, Doda idi, Mie Gureng, dan [[Aneuk Yatim]]
|-
|{{flagdeco|Sumatra Utara}} [[Sumatra Utara]]
|