Enau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan peningkatan mutu gula aren |
mengganti jadi bentuk paragraf |
||
Baris 184:
Indonesia sebagai negara produsen gula semut terbesar memiliki peluang yang besar untuk mengekspor produk gula semut ke negara-negara eropa yang di dukung oleh industri makanan yang mengutamakan penggunaan gula alami dibandingkan dengan gula buatan. Selain itu, dikarenakan penggunaan produk organic yang semakin popular. Umumnya masyarakat eropa lebih menyukai gula yang memiliki rasa seperti atau mendekati gula rafinasi. Gula semut dengan rasa mendekati gula rafinasi memiliki kandungan sukrosa yang tinggi sekitar 70-80%, kandungan mineral yang rendah sekitar 3-4%, kandungan protein 1-2%, glukosa 1-8%, ruktosa 3-9% dan lemak 1,5-1%<ref name=":0" />. Agar kualitas gula aren yang diproduksi meningkat, serta diperoleh rasa yang mendekatasi gula rafinasi dapat dilakukan peningkatan kualitas gula aren secara metabolomik menggunakan metabolomik model prediktif ataupun metabolomik prediktif. Metabolomik model prediktif merupaka protocol alternative berbasis instrument yang lebih objektif dan efisien untuk menyempurakan data uji sensoria tau organoleptic. Uji organoleptic ini penting dalam industri makanan karena memiliki dampak yang besar terhadap penentuan harga serta kualitas dari produk makanan. Salah satu analisis prediktif yang dapat dilakukan, yaitu analisis berbasis PLS (Preojection to Latent Structure) yang meliputi Partial Least Squaare-Discriminative Analysis (PLS-DA) PLS orthogonal, dan lain-lain. Prediksi berbasis PLS sangat berguna dalam memprediksi atribut sensori dalam berbagai sampel makanan dengan menggunakan model satistik dimana profil metabolit berperan sebagai variable penjelas dan atribut sensori sebagai variable respon. Data varabel penjelas tersebut dapat diperoleh dengan metode analisis target, pemrofilan metabolit dan sidik jari meabolit. Metode analisis target dapat digunakan untuk memprediksi atribut sensori makanan, namun memiliki kelemahan sulit untuk menentukan hubungan antara komposisi kimia keseluruhan dan karakteristik sensori akibat banyaknya komonen dalam makanan yang mempengaruhi rasa dan karaktersitiknya. Sedangkan pemrofilan metabolit dapat mengkarakterisasi property makanan yang komprehensif dan memungkinkan pengidentifikasian senyawa baru terkait karakteristik makanan. Metabolomik diskriminatif digunakan untuk membedakan populasi-populasi sampel dengan memanfaatkan model statistic ataupun evaluasi pahway hipotetik. Metabolomik diskriminatif melakukan pemrofilan sampel atau sidik jari metabolit menggunakan instrument analitik, memvisualisasikan struktur data dan mengidentifikasi factor yang memungkinkan pengklasifikasian sampel menggunakan analisis multivariate seperti PCA, dan mengidentifikasi biomarker untuk klasifikasi. Oleh karena itu, diharapkan dengan berkembangnya metabolomik dapat digunakan untuk peningkatan kualitas gula aren Indonesia, khususnya di Jawa Barat untuk meningkatkan pasar ekspor Indonesia yang memiliki peluang tinggi terhadap peningkatan perekonomian Indonesia<ref name=":0" />.
== Referensi ==
|