Yunus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 129:
===Spekulasi ilmiah ===
[[File:Whale shark Georgia aquarium.jpg|thumb|upright=1.5|Foto seekor [[hiu paus]], spesies ikan terbesar yang diketahui <ref name = "Wood">{{cite book|first=Gerald L. |last=Wood|title=The Guinness Book of Animal Facts and Feats|url={{google books |plainurl=y |id=AWhFAQAAIAAJ}}|year=1976|publisher=Guinness Superlatives|isbn=978-0-900424-60-1}}</ref>]]
Pada abad ketujuhbelasketujuh belas dan kedelapanbelaskedelapan belas, [[Naturalisme (filsafat)|para pemikir naturalisme]], yang memaknai kisah Yunus sebagai cerita sejarah, menjadi terobsesi untuk mencoba menemukan spesies ikan yang menelan Yunus.{{sfn|Sherwood|2000|pages=42–45}} Pada pertengahan abad kesembilan belas, [[Edward Bouverie Pusey]], profesor di [[Universitas Oxford]], menyatakan bahwa Kitab Yunus pasti ditulis oleh Yunus sendiri{{sfn|Green|2011|page=48}} dan berpendapat bahwa cerita mengenai ikan pasti benar secara sejarah, karena jika tidak, cerita tersebut tidak mungkin akan dimasukkan dalam Alkitab.{{sfn|Green|2011|page=48}} Pusey mencoba mengatalogkan ikan tersebut secara ilmiah,{{sfn|Sherwood|2000|pages=47–48}} dengan harapan untuk "mempermalukan mereka yang menyebut mukjizat selamatnya Yunus di dalam perut ikan sebagai sesuatu yang lebih tidak masuk akal dibandingkan mukjizat Tuhan lainnya".{{sfn|Sherwood|2000|page=48}}
 
Perdebatan mengenai ikan yang ada dalam Kitab Yunus memiliki peran penting dalam pemeriksaan di ruang pengadilan yang dilakukan oleh [[Clarence Darrow]] terhadap [[William Jennings Bryan]] selama [[Pengadilan Scopes]] pada 1925.{{sfn|Smolla|1997}}{{sfn|Lidz|2016}}{{sfn|Gaines|2003|page=19}} Darrow bertanya pada Bryan "Saat anda membaca bahwa... paus tersebut menelan Yunus... bagaimana anda menafsirkan hal tersebut secara harfiah?"{{sfn|Smolla|1997}} Bryan menjawab bahwa "Tuhan yang mampu menciptakan seekor paus dan seorang manusia akan dapat membuat mereka berlaku seperti yang diinginkan-Nya."{{sfn|Smolla|1997}}{{sfn|Gaines|2003|page=19}} Bryan akhirnya mengakui bahwa diperlukan adanya penafsiran Alkitab,{{sfn|Smolla|1997}} dan secara umum orang-orang merasa bahwa ia terlihat "konyol".{{sfn|Lidz|2016}}