Alimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rosyidcdk (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Pada awal [[1926]], sebagai pimpinan PKI Alimin pergi ke [[Singapura]] untuk berunding dengan [[Tan Malaka]] dalam rangka menyiapkan pemberontakan. Tapi sebelum Alimin pulang, pemberontakan sudah meletus [[12 November]] [[1926]]. Alimin dan [[Musso]] ditangkap oleh polisi [[Inggris]].
 
Setelah ia keluar dari penjara, Alimin pergi ke [[Moskow]] dan bergabung dengan [[Komintern]]. Alimin tidak lama di sana karena bertemu dengan [[Ho Chi Minh]] dan diajak ke [[Kanton]] ([[Guangzhou]]). Pada saat itu ia terlibat secara ilegal untuk mendidik kader-kader komunis di [[Vietnam]], [[Laos]], dan [[Kamboja]] untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan dari jajahan [[Prancis]].
 
Ketika [[Jepang]] melakukan agresi terhadap [[Cina]], Alimin pergi ke daerah basis perlawanan di Yenan dan bergabung bersama [[tentara merah]] di sana. Ia pulang ke Indonesia pada tahun [[1946]], yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan. Dia kembali bergabung dengan PKI, sebagai tokoh senior. Sempat menjadi anggota konstituante di era [[Orde Lama]].<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/dicap-komunis-orang-orang-berjasa-ini-lenyap-dari-buku-sejarah/alimin.html Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah - Alimin]</ref>
 
Ketika [[DN Aidit]] mendirikan kembali PKI secara legal pada awal tahun 1950-an dan kemudian menjadi Ketua Komite Sentralnya, Alimin termasuk tokoh komunis yang tidak diindahkannya. Namun Alimin masih banyak didatangi oleh para pengikutnya sampai dengan saat meninggalnya pada tahun [[1964]].