Paradoks kekuatan kehendak: Perbedaan antara revisi

Riset menunjukkan bahwa [[komunikasi intrapersonal]] (berbicara dengan diri sendiri) dan memikirkan pertanyaan dapat memberikan perubahan.<ref>University of Illinois at Urbana-Champaign. [https://www.sciencedaily.com/releases/2010/05/100528092021.htm "Will we succeed? The science of self-motivation."], ''[[ScienceDaily]]'', 28 May 2010. Retrieved on 30 March 2012.</ref>

 

Sebuah ekseperimen membandingkan penampilan dua kelompok orang yang mengerjakan anagram. Satu kelompok berpikir untuk menunda tugas anagram mereka; kelompok lain berpikir soal apakah mereka akan menuntaskan anagram tersebut atau tidak. Kelompok kedua menunjukkan hal yang lebih baik ketimbang kelompok yang menunda penerjaan anagram.Peneliti yang sama, Ibrahim Senay (di University of Illinois in Urbana), menemukan hal serupa yang mengulang penulisan dari pertanyaan "Will I?" lebih kuat ketimbang menulis penulisan tradisional "I will".<ref>Wray Herbert, "[http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=the-willpower-paradox The Willpower Paradox]", Scientific American, 26 July 2010.</ref>

 

Michael J. Taleff menyatakan "Kekuatan kehendak dalam bidang kami ([[psikologi]]) adalah sebuah [[paradoks]]". Kecandian menyebabkan pasien berkata bahwa keinginan keras tak lebih efektif ketimbang kerelaan.<ref>[http://www.counselormagazine.com/columns-mainmenu-55/48-research-to-practice/1204-willpower "Willpower"], ''Counselor Magazine'', 27 May 2011. Retrieved on 3 April 2012.</ref>

 

 

* [[Paradoks hedonisme]]

{{Reflist}}