Bandar Udara Adi Soemarmo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 110:
 
== Sebagai pusat pendidikan TNI Angkatan Udara ==
Lanud Adi Soemarmo yang terletak 11 km sebelah barat [[Kota Surakarta]] pada awalnya merupakan lapangan terbang darurat yang dibangun tahun 1940.<ref>[http://tentara-angkatan-udara.blogspot.in/2015/09/pangkalan-tniau-adi-soemarmo.html "Lanud Adi Soemarmo"]</ref> Dengan datangnya tentara Jepang tahun 1942 landasan tersebut digunakan sebagai basis [[militer]] penerbangan tentara jepangJepang, maka dibangunlah landasan, bangunan-bangunan untuk kantor, asrama, gudang, dapur, menara dan hanggar. Setelah proklamasi kemerdekaan RI [[17 Agustus]] [[1945]], Komite Nasional Indonesia (KNI) Colomadu dan Badan Perjuangan mengadakan perundingan dengan Komandan Butai Panasan. Hasil dari perundingan tersebut menghasilkan keputusan berupa pengosongan oleh tentara jepang. Dengan penyerahan lapangan terbang panasan kepada pihak Badan Perjuangan Panasan merupakan beban yang tidak ringan. Kegiatan tersebut dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan penerbangan Surakarta yang dibentuk tanggal 6 Pebruari 1946.

Peresmian tersebut diramaikan dengan demonstrasi penerbangan dan ''Joy Flight'' dengan pesawat-pesawat yang didatangkan dari [[Yogyakarta]]. Organisasi ini merupakan cikal bakal lahirnya pangkalan udara panasan. Sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi organisasi ketentaraan di Indonesia menjadi [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI), jawatan penerbangan lebur menjadi satu yaitu TRI Angkatan Udara. Pada bulan Mei 1946 telah datang pesawat Cureng dari markas tertinggi TRI Angkatan Udara di Yogyakarta yang membawa rombongan [[KSAU]] [[Suryadi Suryadarma|Komodor Udara Suryadi Suryadarma]], Wakil KSAU Komodor Udara R. Sukarnaen Martodisumo dan [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Prof. DR. Abdul Rachman Saleh]]. Maksud kedatangan rombongan tersebut untuk menerima penyerahan penerbangan [[Surakarta]] dari Divisi IV Surakarta yang terdiri dari Kolonel Sutarto, Letkol Mursito dan Letkol Sudibyo. Secara resmi Penerbangan Surakarta menjadi Pangkalan Udara Panasan yang merupakan integral dari Angkatan Udara. Sebagai Komandan Pangkalan Udara Panasan dijabat oleh Opsir Muda Udara I Soeyono, Opsir Muda Udara II Ali Sutopo sebagai wakil dan Opsir Muda Udara III Sartolo sebagai Kegartier Master.
 
Tanggal 16 Maret 1959 merupakan lembaran baru bagi Pangkalan Angkatan Udara Panasan (Detasemen AU Panasan) yang telah ikut aktif mendukung pembangunan dalam pendidikan anggota [[TNI AU]]. Detasemen AU Panasan membuka pendidkan Depot Batalyon Calon Prajurit (Caper) angkatan pertama. Berdasarkan Surat Keputusan [[KASAU]] Nomor : 306 tanggal 19 September 1959 terhitung mulai 1 September 1959 Depot Batalyon Calon Prajurit ditetapkan menjadi Pusat Pendidikan Kemiliteran Angkatan Udara (PPKAU) yang berkedudukan di Pangkalan Angkatan Udara Panasan. Pendidikan Calon Prajurit Angkatan ke-2 dibuka tanggal 28 September 1959, selanjutnya Pendidikan Sekolah Dasar Perwira (SEDASPA) dibuka tanggal 18 Januari 1960. Tempat pendidikan tersebut mempunyai motto ''“Mendidik dan membangun atau membangun dan mendidik”'' yang bermakna untuk menggembleng personel Angkatan Udara yang berkualitas, bermental baja dan berdisiplin tinggi. Salah satu Alumnus PPKAU adalah [[Rilo Pambudi|Marsekal TNI Rilo Pambudi]] (mantan KSAU).
 
PPKAU yang merupakan pusat pendidikan Angkatan Udara, pada tanggal 27 Juni 1965 diresmikan oleh Menteri/Panglima Angkatan Udara menjadi Wing Pendidikan (Wingdik) Pangkalan Angkatan Udara Panasan dijabat oleh Kolonel Udara Suyoto sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Udara Panasan. Wingdik 4 membawahi 3 Kesatuan Pendidikan yaitu : Kesatuan Pendidikan 010, Kesatuan Pendidikan 011 dan Kesatuan Pendidikan 004. Wing Pendidikan 4 tidak hanya mendidik anggota-anggota [[TNI AU]], tetapi juga tempat penggemblengan para sarjana untuk menjadi [[militer]]. Sejalan dengan kemajuan sistem manajemen dan penyempurnaan Organisasi TNI AU, maka mutlak diperlukan adanya pemisahan wewenang, fungsi, tugas dan tanggung jawab antara Wing Pendidikan 4 dengan Pangkalan Angkatan Udara Panasan. Berdasarkan radiogram No :165 tanggal 11 Juni 1966 dilaksanakan pemisahan dan sekaligus diadakan penggantian Komandan dari Kolonel Udara Suyoto kepada Mayor Udara Parjaman berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Pangau No :54/Pers-MP/1966 tanggal 17 Mei 1966. Wing Pendidikan 4 hanya mempunyai wewenang fungsi, tugas dan tanggung jawab dibidang pendidikan, sedangkan tugas mengurus pemeliharaan/perawatan kesatuan menjadi tugas dan tanggung jawab Pangkalan.

Perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan KASAU No : Skep/07/VIII/1977 tanggal 25 Juli 1977 Wing Pendidikan 4 Pangkalan Angkatan Udara Panasan berubah nama menjadi Wing Pendidikan 4 Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Adi Soemarmo. Sebagai Komandan Lanuma Adi Soemarmo dijabat oleh Kolonel Pnb Suharjo. Nama [[Adisumarmo Wiryokusumo|Adi Soemarmo]] diambil dari nama seorang tokoh [[TNI AU]] yang gugur dalam peristiwa 29 Juli 1947. Pesawat [[Dakota VT-CLA]] yang membawa obat-obatan sumbangan dari palang merah internasional telah ditembak oleh pesawat pemburu Belanda Kitty Hawk. Pesawat tersebut jatuh didaerah Ngoto Yogyakarta. Tewas dalam pesawat tersebut selain [[Adisumarmo Wiryokusumo|Adi Soemarmo]] juga Komodor Muda Udara [[Adi Sutjipto]] dan Komodor Udara [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdul Rachman Saleh]]. Pada tahun 1985 Wing Pendidikan 4 Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Adi Soemarmo dilikuidasi menjadi Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo. Tugas pokoknya sebagai penyelenggara pendidikan calon prajurit [[TNI AU]] maupun Sekolah Pembentukan dan Kejuruan. Disamping penyelenggara pendidikan Prajurit dan calon Prajurit TNI AU Lanud Adi Soemarmo juga melaksanakan tugas-tugas operasi dan Pertahanan Pangkalan.
 
== Sebagai pusat pendidikan bagi Prajurit TNI Angkatan Udara ==
Baris 137 ⟶ 141:
# Sejurpas, Sejurjasmil dan Seradum digabung menjadi Skadik 405 yang tugas dan fungsinya mengelola pendidikan sekolah dasar tamtama Paskhas dan Pom AU, sekolah jurusan bintara Paskhas dan Pom AU sekolah dan kejuruan jasmani militer, sekolah radar umum dan darat, kursus bintara manjemen kejuruan jasmani militer dan kursus bintara manajemen kejuruan pom.
 
== Komandan 1985-sekarang ==
* Kolonel Pnb Poernomo (1985-1985)
*Kolonel Pnb Darmadji (1985-1988)